ABATANEWS – Pizza Hut di Indonesia mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 93,51 miliar di tahun 2020 lalu. Kondisi ini berbanding jauh pada 2019 saat mencatatkan laba bersih hingga Rp 200,02 miliar.
Tanda-tanda kerugian PT Sarimelati Kencana Tbk yang mengelola gerai Pizza Hut di Indonesia ini terjadi saat pandemi menghantam awal 2020.
Sepanjang 2020, penjualan neto perseroan sebesar Rp3,46 triliun di tahun lalu, atau merosot 13,25% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,99 triliun.
Hingga 31 Desember 2020 dan 2019, Pizza Hut mengoperasikan masing-masing 520 dan 516 gerai di sejumlah kota di Indonesia.
Kondisi keuangan perusahaan memang tengah berdarah-darah sebagai dampak pandemi. Bahkan Pizza Hut termasuk restoran yang harus berjuang keras bertahan dengan mengerahkan karyawannya berjualan di pinggir jalan.
Corporate Secretary PZZA, Kurniadi Sulistyomo, sebelumnya sudah memaparkan dampak pandemi terhadap kondisi perusahaan.
Dia mengatakan perseroan masih melakukan pembatasan waktu dan jam untuk kegiatan usaha dan operasional outlet restoran serta pembatasan kapasitas tempat duduk di berbagai wilayah di Indonesia.
Akan tetapi, sampai saat ini perseroan belum melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja), pemotongan gaji atau perumahan karyawan.
“Namun demikian kami mengatur penyesuaian terhadap jadwal shift kerja, khususnya untuk karyawan outlet restoran. Hal ini disesuaikan dengan pembatasan jam dan waktu kegiatan usaha di masing-masing kabupaten dan kotamadya,” katanya dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu.