Jumat, 12 Mei 2023 11:10

Hikmah

Rajin Ibadah Tapi Hidup Tetap Susah, Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Ilustrasi seorang pria sedang salat (Freepik.com)  
Ilustrasi seorang pria sedang salat (Freepik.com)

ABATANEWS.COM – Pernahkah Anda merasa sudah lelah bekerja mencari nafkah siang malam tetapi masih tetap hidup susah atau miskin? Sudah mencoba berbagai cara tetapi tetap tidak bisa lepas dari cobaan dan kesusahan. Sementara ada orang-orang di luar sana yang lalai atau malas beribadah tetapi rezeki selalu lancar, kaya raya dan sukses.

Menjawab pertanyaan ini, Ustadz Abdul Somad atau UAS pernah memberikan penjelasan tentang orang yang taat beribadah tetapi hidupnya penuh dengan kesusahan dalam salah satu tausiyah-nya.

“Kenapa orang yang taat salat, puasa, zakat, ngaji hidupnya penuh dengan kesakitan, penderitaan. Mengapa peminum khamr, pezina, koruptor, penipu, pembohong hidupnya tenang, perutnya kenyang, kenapa tak ada kesusahan?,” kata Ustadz Abdul Somad dikutip dari kanal YouTube Santri Desa.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan orang yang tidak salat tetapi rezekinya selalu lancar dan tidak ada kesusahan di dunia maka itu adalah adzab yang dibalut dengan kenikmatan atau disebut dengan Istidraj.

“Maka sesungguhnya mereka sedang diazab Allah SWT. Azab yang lebih mengerikan daripada penyakit. Azab berbalut nikmat, Istidraj namanya,” tambah UAS.

Tidak sedikit orang yang lalai dalam beribadah justru diberikan harta yang berlimpah dan kesenangan dari Allah SWT. Dalam Islam, kenikmatan dunia itu disebut Istidraj. Segala bentuk kenikmatan dunia yang diraihnya sebenarnya adalah bentuk ujian dari Allah SWT.

Seorang Muslim harus berhati-hati terhadap perkara Istidraj yang bisa membuat lalai beribadah dan lupa bersyukur kepada Allah SWT.

“Allah memberikan nikmat kepada orang-orang dzolim. Nabi yang berkata demikian, orang dzolim itu Dia ulur dengan nikmat. Ketika Allah mengazab mereka, tak ada lagi sedikitpun kesempatan untuk mereka masuk ke dalam surga Allah karena kenikmatan sudah habis, mereka habiskan di dunia,” lanjutnya.

Begitupun sebaliknya, orang yang rajin beribadah selama di dunia tetapi hidupnya penuh dengan penderitaan maka dosa-dosanya akan dihapus oleh Allah SWT.

“Sebaliknya ada orang yang di dunia penuh dengan penderitaan sampai dia berjalan di atas muka bumi tak ada dosanya walaupun setetes. Walaupun seujung kuku, walaupun seujung rambut, walaupun sebesar tapak kaki semut yang hitam di atas batu yang gelap, di tengah malam yang gelap sudah dihapuskan Allah SWT. Mari kita berfikir bukan menurut cara pandang kita tapi berfikir menurut cara pandang Allah SWT,” pungkas UAS.

Dengan penjelasan ini, maka Muslim sudah selayaknya tetap menjalankan ibadah salat dan ibadah lainnya dengan tulus dan ikhlas hanya karena Allah SWT sembari terus berdoa. Hal itu dilakukan untuk memperlancar datangnya rezeki dan keberkahan hidup.

Penulis : Nidi
Komentar