ABATANEWS, MOSCOW — Vladimir Putin memberi sinyal untuk memakai senjata nuklir terhadap negara mana pun yang mengganggu perang Rusia di Ukraina.
Putin berbicara kepada legislator di St Petersburg hari ini, mengatakan tanggapannya kepada siapa pun yang mengancam Rusia akan mendapat reaksi secepat kilat dan mematikan.
“Jika seseorang berniat untuk ikut campur dalam apa yang terjadi dari luar, mereka harus tahu bahwa itu merupakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima bagi Rusia. Mereka harus tahu bahwa respons kita terhadap serangan balasan akan secepat kilat. Cepat,” tegas Putin dilansir DailyMail.
Baca Juga : Prabowo Subianto dan Vladimir Putin Bahas Kerja Sama Strategis
“Kami memiliki semua senjata yang kami butuhkan untuk ini. Tidak ada orang lain yang bisa membual tentang senjata ini, dan kami tidak akan membual tentang mereka. Tapi kami akan menggunakannya,” tambahnya.
Meski Putin tidak menyebut senjata nuklir secara langsung, pernyataannya disebut merujuk pada rudal nuklir baru Sarmat 2 Rusia yang diuji untuk pertama kalinya beberapa hari yang lalu dan yang dibanggakan tidak seperti senjata lain di dunia.
Media pemerintah Rusia telah mendesak Vladimir Putin untuk melawan Inggris dengan nuklir atas dukungan untuk Ukraina.
Baca Juga : Vladimir Putin Kembali Pimpin Rusia untuk Periode Kelimanya, ‘Opsisi’ Mereka Hanya Barat
Vladimir Solovyov, sering disebut sebagai propagandis Putin, membuat ancaman hari ini ketika berbicara dengan kepala badan antariksa Rusia tentang rudal Sarmat 2 baru negara itu yang akan mulai beroperasi akhir tahun ini.
“Ternyata, satu Sarmat berarti minus satu Inggris Raya,” kata Solovyov.
Baca Juga : Presiden Ukraina Kesal Amerika Serikat Hentikan Bantuan untuk Lawan Rusia
Rudal Sarmat 2 dijuluki ‘Satan 2’ oleh negara Barat, adalah salah satu rudal nuklir terbesar dan terjauh di dunia, yang mampu membawa hingga 15 hulu ledak dan umpan yang diklaim Rusia membuatnya tak terbendung melawan semua pertahanan saat ini.
Putin mengawasi peluncuran uji coba pertama yang berhasil pada minggu lalu, dengan mengatakan itu menandai peristiwa penting dalam pengembangan senjata canggih tentara Rusia.