Jumat, 23 Februari 2024 21:20

PSI Klaim Lolos ke Senayan, Punya Survei Internal yang Disembunyi

Kaesang Pangarep resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Putra Presiden Joko Widodo itu baru ditetapk sebagai ketua umum usai digelarnya Kopdarnas PSI, lalu diumumkan di Djakarta Theatre, pada Senin (25/9/2023). (Dok PSI Sulsel)
Kaesang Pangarep resmi menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Putra Presiden Joko Widodo itu baru ditetapk sebagai ketua umum usai digelarnya Kopdarnas PSI, lalu diumumkan di Djakarta Theatre, pada Senin (25/9/2023). (Dok PSI Sulsel)

ABATANEWS, JAKARTA — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih sangat yakin bakal lolos ke Senayan alias DPR RI. Mereka meyakini, PSI bakal menembus syarat ambang batas parlemen (parlementary threshold) sebesar 4%.

Padahal, berdasarkan hasil semua quick count lembaga survei kredibel, tak ada data yang menunjukkan PSI bisa lolos.

Namun, klaim berbeda disampaikan oleh partai yang kini dipimpin oleh putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.

Baca Juga : Anggota DPR RI Ujang Iskandar Ditangkap Kejagung di Bandara Soetta

Lewat juru bicara PSI, Dedek Prayudi, mereka punya hasil survei yang disembunyikan. Angka PSI dalam survei tersembunyi itu dikatakan sebesar 4,4%.

“Bahkan, survei lembaga riset media terkemuka menyebut elektabilitas PSI 4,4% tapi survei ini tidak dirilis. Ini semua memperlihatkan PSI sangat mungkin lolos ke Senayan,” kata Dedek, dalam keterangannya, pada Jumat (23/2/2024).

Mengutip data Sirekap KPU per 23.00 WIB pada 22 Februari 2024, PSI masih jauh dari ambang batas parlemen untuk masuk ke Senayan. PSI masih meraup total suara 1.790.582 atau sebesar 2,54%.

Baca Juga : Jokowi Teken Keppres Pemberhentian Ketua KPU, DPR Masih Tunggu Surpres Pengganti

Sedangkan, hasil quick count Pemilu 2024 juga menyebut angka 2,9 sampai 3% dengan margin of error 1-1,5%.

Berdasarkan keyakinan itu, DPP PSI menginstruksikan seluruh pengurus, caleg, dan kader untuk mengawal ketat perhitungan suara di semua tingkatan.

“Kami kawal terus di semua tingkatan. Karena, dari temuan di lapangan, ada cukup banyak human error. Misalnya, dalam kolom batang lidi, tertulis 35 suara tapi saat dicatat hanya 25 suara. Juga ada perbedaan di C1 dengan hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan,” ungkap Dedek.

Baca Juga : Aspirasi Abang Fauzi, 105 Pekerja Konstruksi Ikut Sertifikasi

Kesalahan semacam itu, kata dia, diyakini terjadi di banyak tempat. Sangat mungkin dipicu kelelahan para petugas. Dari pemantauan di lapangan juga ditemukan dugaan bahwa raihan suara PSI akan lebih banyak dibandingkan suara para caleg.

“Menurut kami, ini adalah efek dari kehadiran Mas Kaesang di PSI,” kata Dedek.

Penulis : Azwar
Komentar
Berita Terbaru