ABATANEWS, UKRAINA — Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengumumkan bahwa 31.000 tentara Ukraina telah gugur dalam konflik dengan Rusia sejak 24 Februari 2022 lalu. Hanya saja, Zelensky menolak mengungkap angka pastinya.
Menurut laporan BBC, diperkirakan jumlah korban yang jatuh pada perang ini jauh lebih tinggi.
Baca Juga : Rusia Ingatkan Israel: Serangan ke Fasilitas Nuklir Iran Akan Picu Krisis Internasional
Pernyataan Zelenskyy muncul setelah Menteri Pertahanan Rustam Umerov mengungkapkan bahwa sebagian besar bantuan militer dari Barat untuk Ukraina tertunda, menyebabkan kerugian baik dalam hal nyawa maupun wilayah.
“Sekitar 31.000 tentara Ukraina telah gugur dalam konflik ini. Angka tersebut tidak sebanyak yang disebutkan oleh Vladimir Putin dan rekan-rekannya. Setiap nyawa yang hilang merupakan kerugian besar bagi kami,” ungkap Zelenskyy, pada Minggu (25/2/2024) waktu setempat.
Dia juga menyampaikan bahwa puluhan ribu warga sipil juga telah meninggal di wilayah Ukraina yang diduduki oleh Rusia, meskipun jumlah pastinya sulit ditentukan.
Baca Juga : Vladimir Putin Kembali Pimpin Rusia untuk Periode Kelimanya, ‘Opsisi’ Mereka Hanya Barat
“Saya tidak memiliki perkiraan pasti tentang berapa banyak nyawa yang hilang, atau berapa yang terbunuh, atau dibunuh, atau disiksa, atau bahkan dideportasi,” tambahnya.
Sementara itu, pejabat Amerika Serikat pada Agustus 2023 menyebutkan bahwa sekitar 70.000 tentara Ukraina tewas dan 120.000 lainnya terluka.
Terkait kerugian yang dialami oleh pihak Rusia, Zelenskyy mengklaim bahwa sekitar 180.000 tentara Rusia telah gugur, dengan puluhan ribu lainnya terluka.
Baca Juga : Pemerintah Rusia Masukkan Kaum LGBT Kelompok Teroris
Menurut laporan BBC Rusia dalam kolaborasi dengan Mediazona, telah diidentifikasi lebih dari 45.000 prajurit Rusia yang tewas, meskipun jumlah sebenarnya diperkirakan lebih tinggi.
Kementerian Pertahanan Inggris memperkirakan bahwa sekitar 350.000 tentara Rusia telah gugur atau terluka dalam konflik di Ukraina.