ABATANEWS, MAKASSAR – Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kehormatan para Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, Kao Kim Hourn, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, (3/2/2023). Kedatangan para Menlu ASEAN dan Sekjen ASEAN disambut langsung oleh Kepala Negara di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta.
Satu per satu Menteri Luar Negeri ASEAN tiba di Ruang Kredensial, dimulai dari Menteri Luar Negeri Laos Saleumxay Kommasith, Menteri Luar Negeri Brunei Darusalam Dato’ Seri Setia Haji Erywan bin Pehin Datu Pekerma Jaya Haji Mohd Yusof, Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Seri Diraja Dr. Zambry bin Abd. Kadir, Menteri Luar Negeri Filipina Enrique Austria Manalo, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai, Menteri Luar Negeri Viet Nam Bui Thanh Son, dan diakhiri oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn.
Selanjutnya, Presiden didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan para Menteri Luar Negeri ASEAN serta Sekretaris Jenderal ASEAN bersama-sama menuju veranda belakang Istana Merdeka untuk berfoto bersama.
Baca Juga : Jokowi Teken Perpres Jaminan Kesehatan Seumur Hidup Bagi Mantan Menterinya
Usai berfoto bersama, Presiden dan para Menteri Luar Negeri ASEAN serta Sekretaris Jenderal ASEAN melakukan pertemuan yang digelar di Ruang Oval, Istana Merdeka, Jakarta. Dalam sambutannya, Kepala Negara menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada para Menteri Luar Negeri ASEAN serta Sekretaris Jenderal ASEAN.
“Selamat datang di Jakarta pada pertemuan tingkat menteri pertama di bawah kepemimpinan Indonesia,” ujar Presiden.
Dalam keterangannya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri ASEAN mulai siang ini akan mengawali serangkaian pertemuan.
Baca Juga : Berikut Agenda Presiden Jokowi Jelang Purnatugas, Akan ke IKN Besok
“Hari ini dan besok para Menteri Luar Negeri ASEAN akan melakukan serangkaian pertemuan yang akan dimulai siang ini, yaitu working lunch yang akan membahas mengenai masalah Myanmar, kemudian diikuti dengan ASEAN Coordinating Council, dan besok kita akan melakukan pertemuan Retreat (the ASEAN Foreign Ministers’ Retreat),” ujar Menlu kepada wartawan di Kantor Presiden, Jakarta.
Ia menyebut bahwa rangkaian pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ini merupakan pertemuan besar pertama yang dilakukan di bawah keketuaan Indonesia. Menlu menjelaskan, dalam pertemuan yang baru saja berlangsung di Istana Merdeka, Presiden Jokowi menekankan dua hal penting kepada para menteri dan sekjen yang hadir.
“Yang pertama adalah bahwa ASEAN tidak boleh menjadi proxy siapapun. Di sini Bapak Presiden menekankan pentingnya sentralisasi dan kesatuan ASEAN yang perlu terus dijaga, karena ini adalah modal utama ASEAN. Dan Bapak Presiden menekankan pentingnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi hukum internasional, hak asasi manusia, sesuai dengan apa yang ada di dalam Piagam ASEAN,” jelas Retno.
Baca Juga : Media Asing Ramai Nyinyirin Kaesang yang Gagal Maju Pilkada, Ungkit Jet Pribadi
Selain itu, Presiden juga menekankan bahwa Five-Point Consensus akan tetap menjadi mekanisme utama ASEAN dalam meng-address isu atau perkembangan di Myanmar. Kemudian ASEAN juga harus menjadi epicentrum of growth di tengah gelapnya proyeksi ekonomi dunia saat ini.
“Bapak Presiden kembali lagi mengingatkan bahwa kita akan dapat menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth, kalau kita mampu menjaga stabilitas perdamaian di kawasan,” ungkapnya.
Retno juga mengatakan bahwa dalam pertemuan tadi, para Menteri Luar Negeri ASEAN sangat mengapresiasi sejumlah arahan yang disampaikan Presiden Jokowi. Di samping itu, mereka juga menegaskan dukungannya terhadap keketuaan Indonesia.
Baca Juga : Jokowi Disambut Surya Paloh, Anies Kenakan Batik Saat Hadiri Kongres III NasDem
“Beberapa Menteri Luar Negeri ASEAN kemudian berbicara menyampaikan beberapa hal, termasuk Laos sebagai ketua yang akan datang setelah Indonesia. Sekjen ASEAN juga bicara, kemudian Menteri Luar Negeri Singapura dan Menteri Luar Negeri Thailand. Semua intinya adalah kesiapan negara anggota ASEAN untuk mendukung keketuaan Indonesia,” pungkasnya.