Minggu, 04 September 2022 11:18

Polda Gorontalo Telah Periksa Mahasiswa yang Hina Presiden

Polda Gorontalo Telah Periksa Mahasiswa yang Hina Presiden

ABATANEWS, GORONTALO – Direktorat Kriminal Khusus Polda Gorontalo, memeriksa seorang mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang diamankan, kepolisian kini dipulangkan.

Setelah menjalani pemeriksaan dan negosiasi dengan Direskrimsus & Direskrimum di Polda Gorontalo soal mahasiswa yang hina presiden, Yunus yang didampingi pihak kampus, terlihat meninggalkan Polda Gorontalo Sabtu (03/9/2022).

Kapolda Gorontalo Irjen Pol Helmy Santika menjelaskan alasan tidak menahan mahasiswa tersebut karena sampai saat ini status Yunus masih merupakan saksi. Selain itu alasan lain dikatakan Helmy, pihak kepolisian tidak ingin menghambat cita-cita dari mahasiswa tersebut.

Baca Juga : Jokowi Teken Perpres Jaminan Kesehatan Seumur Hidup Bagi Mantan Menterinya

“Sikap kepolisian sendiri, kami tidak ingin membuat tugas belajarnya terganggu, dan mudah-mudahan proses ini juga bisa menjadi edukasi kepada yang bersangkutan dan kepada yang lain. Kiranya dalam menyampaikan pendapat di muka umum dapat melakukannya dengan cara-cara yang sopan dan mematuhi norma,” ungkapnya.

Helmy Santika mengatakan, pihaknya akan mengedepankan soft approach dalam menangani permasalahan ini.

“Apa yang dilakukan Polda Gorontalo lebih mengedepankan aspek humanis, apapun ceritanya mahasiswa adalah aset generasi muda. Bersangkutan juga adalah aset dan kita sadarkan. Informasinya yang bersangkutan sudah meminta maaf sebagai orang yang beragama mengakui kesalahan kemudian berani meminta maaf,” jelasnya.

Baca Juga : Berikut Agenda Presiden Jokowi Jelang Purnatugas, Akan ke IKN Besok

Sementara Yunus Pasau secara pribadi meminta maaf kepada Presiden Jokowi serta seluruh masyarakat Indonesia atas kegaduhan dan kekeliruan yang dilakukannya.

“Saya juga meminta maaf kepada bapak Rektor Universitas Negeri Gorontalo dan civitas akademik atas perbuatan saya,” ucapnya.

Mahasiswa asal Universitas Negeri Gorontalo Fakultas Ilmu Sosial angkatan 2019 tersebut mengatakan, dirinya melontarkan kata itu karena secara spontan saat berorasi.
Aksi Demonstrasi mahasiswa tersebut dilakukan untuk menentang kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Jumat (2/9/2022) di Simpang Lima Talaga yang viral di sejumlah media sosial.

Penulis : Azwar
Komentar