ABATANEWS, MAKASSAR – Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menerima kunjungan silaturahmi dan koordinasi lanjutan Bupati Wajo Amran Mahmud dan jajaran, Kamis, 28 September 2023.
Kunjungan ini sebagai kunjungan balasan Bahtiar dan istri di Bumi Lamadukelleng, untuk mensosialisasikan program Gerakan Gemar Menanam Pisang dan penangangan inflasi melalui Gerakan Menanam Cabai 10 Pohon 1 ASN.
Pada pertemuan Pj Gubernur Sulsel dan Bupati Wajo, menekankan upaya penyediaan air bagi kebutuhan masyarakat serta penanganan dampak El Nino. Juga upaya kolaborasi yang dapat dilaksanakan.
Baca Juga : Pemprov Sulsel Raih Zona Hijau dan Opini Kualitas Tertinggi atas Kepatuhan Pelayanan Publik
“Saya ajak kawan-kawan berpikir. Ini masalah kita bersama. Bapak Bupati bagaimana air yang tersedia bisa digunakan oleh masyarakat,” kata Bahtiar.
Usai pertemuan, Bupati Wajo, Amran Mahmud, menjelaskan lima agenda yang dibahas. Selain ketersedian air dari Danau Tempe, juga penyelesaian sengketa lahan PTPN XIV, gas alam untuk power plan kelistrikan, kawasan ekonomi dan industri, dan persuteraan. Pertemuan ini juga dihadiri stakeholder terkait.
“Karena ini musim kering, ternyata kita masih bisa melakukan normalisasi supaya air bersih dan untuk pertanian. Selanjutnya, arahan Pak Gubernur, ini bisa ditindaklanjuti secara teknis bersama pihak terkait dan OPD,” sebutnya.
Baca Juga : Pastikan Layanan Sesuai Aturan, Komisi IX DPR RI Tinjau RS Kemenkes Makassar
Amran Mahmud menyampaikan, pekan lalu Penjabat Gubernur mengunjungi Wajo. Diantaranya ke Kecamatan Gilireng untuk meninjau dan memastikan lahan Kemendes PDTT di Wajo untuk pengembangan dan budidaya pisang.
Setelah itu, meninjau lokasi PTPN XIV sebagai komitmen untuk mendukung dan memfasilitasi penyelesaian sengketa lahan antara masyarakat dan PTPN XIV.
“Saya juga menyampaikan aspirasi masyarakat untuk pembangunan infrastruktur. Salah satunya jalan provinsi, Atapange-Doping. Kita berharap ini bisa segera dikerjakan, dan menjadi kado Bapak Pj Gubernur Sulsel di tahun 2024 untuk masyarakat Wajo, khususnya masyarakat Takkalala,” terangnya.