Rabu, 22 Mei 2024 09:44

Perusahaan Energi dari UEA Ingin Investasi di IKN, Bakal Lakukan Uji Kelayakan

Lokasi Titik Nol Nusantara yang dijadikan untuk proses ritual kendi oleh Presiden Jokowi bersama 34 gubernur se-Indonesia. (Tangkapan YouTube Sekretariat Presiden)
Lokasi Titik Nol Nusantara yang dijadikan untuk proses ritual kendi oleh Presiden Jokowi bersama 34 gubernur se-Indonesia. (Tangkapan YouTube Sekretariat Presiden)

ABATANEWS JAKARTA — Perusahaan energi bersih Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Future Energy PJSC atau Masdar, berencana melakukan studi kelayakan untuk proyek energi terbarukan sebesar 200 megawatt (MW) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.

Studi ini merupakan bagian dari komitmen Masdar untuk mengembangkan energi terbarukan sebesar 2 gigawatt (GW) di IKN, seperti yang dijelaskan oleh Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono.

“Dengan memprioritaskan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin, Nusantara akan menjadi model kota ramah lingkungan yang menggunakan energi bersih,” ujar Bambang dalam keterangan tertulis, Rabu (22/5/2024).

Baca Juga : Jokowi Tegaskan Keppres Pemindahan Ibu Kota Tunggu Situasi Lapangan, Bisa Diteken Prabowo

CEO Masdar, Mohamed Jameel Al Ramahi, menyatakan bahwa Uni Emirat Arab berkomitmen untuk memajukan sektor energi Indonesia dengan fokus pada energi terbarukan. “Upaya kami akan mendorong investasi di bidang hidrogen hijau, tenaga surya, dan angin, menjadikan Indonesia pemimpin regional dalam transisi energi global,” katanya.

Pengumuman studi kelayakan ini ditandai dengan pemberian Letter to Proceed (LtP) oleh Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, kepada Direktur Pengembangan & Investasi Masdar, Abdulla Zayed. Agung menyebutkan bahwa LtP merupakan langkah maju dalam proses investasi yang memungkinkan Masdar memulai studi kelayakan.

Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan minat Uni Emirat Arab untuk membangun panel surya di IKN. Setelah pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan mantan PM Inggris Tony Blair di Istana Kepresidenan Jakarta, Bahlil menyatakan bahwa kerja sama investasi ini direncanakan dalam bentuk business to business (B to B) yang difasilitasi oleh Tony Blair Institute dan melibatkan BUMN seperti PLN.

Baca Juga : Kemenhub Minta Taksi Terbang di IKN Bisa Jaga Lalu Lintas Pesawat

“Kerja sama ini akan masuk dari UAE dengan kapasitas sekitar 1,2 gigawatt. Detailnya akan disampaikan kemudian,” jelas Bahlil.

Penulis : Wahyuddin
Komentar