Minggu, 20 Agustus 2023 14:11

Percepat Penurunan Angka Stunting, Fatmawati Rusdi Rutin Grebek Stunting

Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi saat melakukan Grebek stunting di dua puskesmas di Kecamatan Biringkanaya, Sabtu (19/08/2023).
Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi saat melakukan Grebek stunting di dua puskesmas di Kecamatan Biringkanaya, Sabtu (19/08/2023).

ABATANEWS, MAKASSAR – Wakil Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi kembali melakukan Grebek stunting di dua puskesmas di Kecamatan Biringkanaya, Sabtu (19/08/2023).

Grebek stunting telah menjadi agenda rutin dari Wakil Wali Kota Makassar di setiap akhir pekan, bentuk komitmen dan keseriusan mempercepat penurunan angka stunting di Kota Makassar.

“Grebek stunting kita lakukan setiap akhir pekan, dan kali ini kita berkunjung ke Puskesmas Sudiang dan Puskesmas Bulurokeng yang berlokasi di Kec Biringkanaya sekaligus memberikan makanan tambahan bagi anak stunting,” tuturnya.

Baca Juga : Jadi Pembicara di OSMB Universitas Terbuka, Danny Pomanto Bahas Revolusi Mental

Komitmen bersama untuk mempercepat penurunan angka stunting dikarenakan kesadaran bersama, bahwa masa depan bangsa ini ada ditangan anak cucu kita, sehingga menjadi tugas bersama untuk menyehatkan mereka, kemudian mencerdaskannya. Demikian disampaikan Fatmawati Rusdi dihadapan ibu-ibu yang memiliki anak bayi dan balita.

“Berbagai upaya kita lakukan, namun apapun program dari pemerintah, jika orang tua kurang perhatian tidak akan berhasil,” tekannya lagi.

Kepala Puskesmas Sudiang, dr H Anwar Umar, M.Kes, menyampaikan untuk wilayah kerja di Puskesmas Sudiang hingga saat ini telah terjadi penurunan stunting sebesar 10 persen, dan akan terus dilakukan upaya percepatan-percepatan.

Baca Juga : Wali Kota Danny Pomanto Serahkan SK 4.067 P3K Lingkup Pemkot Makassar

Sementara itu untuk wilayah Puskesmas Bulurokeng, yang mencakup 2 kelurahan yakni Kelurahan Bulurokeng dan Kelurahan Untia, jumlah anak stunting tersisa 22 anak, yang sebelumnya terdapat 30 anak.

Dikedua puskesmas ini, anak-anak yang terdata stunting tidak ditemukan anak yang mengalami gizi buruk, namun terdeteksi memiliki berat badan rendah ataupun tumbuh kembang yang tidak sesuai dengan usia.

“Beberapa anak mengalami berat badan rendah saat lahir, sehingga program percepatan penurunan stunting diberikan bukan hanya kepada ibu-ibu yang telah memiliki bayi/balita, namun juga diberikan sejak dini kepada para remaja calon ibu, saat mengandung, hingga 1.000 hari kelahiran,” tutur Kepala Puskesmas Bulurokeng, dr Ansi Nirman Hauritama.

Penulis : Azwar
Komentar