ABATANEWS – Presiden Jokowi ingin agar pelaksanaan penyuntikan booster vaksin Covid-19 dilakukan mulai 2022.
“Arahan Pak Presiden sudah disampaikan bahwa nanti vaksin booster diharapkan bisa dilaksanakan di awal tahun depan,” kata Airlangga dalam konferensi pers virtual yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/10/2021).
Airlangga mengatakan, pemerintah kini sedang mempersiapkan mekanisme vaksin ketiga, baik untuk Penerima Bantuan Iuran (PBI) ataupun non-PBI.
Baca Juga : Eks Kadinsos Makassar Jadi Tersangka Kasus Mark Up Bansos Covid-19
“Ini diminta (Presiden) dipersiapkan mekanismenya yang berbasis PBI dan yang non-PBI,” kata Airlangga.
Pada 27 September lalu, Airlangga sempat menyatakan bahwa vaksin booster gratis hanya akan diberikan kepada Penerima Bantuan Iuran (PBI) sedangkan sisanya berbayar.
“Apakah itu 50 atau 60 persen (vaksin booster gratis) ini akan terus didorong, sedangkan sisanya nanti akan didorong melalui vaksin berbayar,” katanya seperti dilansir ANTARA.
Baca Juga : Ahmad Dhani Tuai Hujatan Usai Sebut K-Pop Seperti Wabah Covid-19
Vaksin booster yang ditanggung PBI atau APBN diberikan kepada 87,4 juta jiwa dengan kebutuhan 97,1 dosis. Sedangkan untuk usia 11 dan 12 tahun akan diberikan kepada 4,4 juta jiwa dengan kebutuhan 9,9 juta dosis vaksin.
Selain itu, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) ini juga mengatakan, mekanisme dan harga vaksin berbayar akan diatur dalam waktu dekat.
“Dari segi harga vaksin dan yang lain akan dimatangkan kembali, ini diperkirakan untuk 93,7 juta jiwa,” ujar Airlangga.