ABATANEWS, MASAMBA — Operasi pencarian korban tenggelamnya perahu di Sungai Rongkong Kecamatan Sabbang Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan, dihentikan setelah tujuh hari digelar di perairan sungai Rongkong. Dari 21 korban perahu tenggelam pada 17 Agustus 2021 yang lalu, 19 orang dinyatakan selamat, dan dua di antaranya dinyatakan hilang.
Setelah 7 hari pencarian korban oleh Tim SAR Gabungan, satu korban berhasil ditemukan di hari kedua pencarian dalam keadaan meninggal, atas nama Manasia (50). Satu korban bernama Fipo (10) sampai dihentikannya pencarian belum ditemukan. “Berdasarkan peraturan, maksimal 7 hari untuk pencarian orang hilang,” ungkap Kalaksa BPBD Lutra, Muslim Muhtar, Senin (23/8/2021) kemarin.
Muslim mengatakan, penghentian secara resmi melalui briefing di pinggiran sungai Rongkong dan dihadiri Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas 5 orang, BPBD (20), Babinsa (1), SAR Brimob (9), Polsek, Tagana (10), Pos TNI Munte (1), SAR Sawerigading (3), SAR Malili (2), PPRG Himalavana (1), SAR Pramuka Lutra (3), SAR Pramuka Luwu (5), PMI (7), SAR Unhas (4), SAR UNM (3), SAR Hardness (4), WMI Lutra (3), MORI Lutra (6), Batara Guru Rescue (6), KPA Verbeck (1), ACT Lutra (2), Wahda Peduli Lutra, PSC 119 (6), dan Nasdem Rescue Lutim (3).
Baca Juga : Korban Perahu Terbalik di Perairan Makassar Ditemukan
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menyampaikan ucapan terima kasih dan aprsesiasi kepada seluruh Potensi SAR yang ikut mengambil bagian dalam misi kemanusiaan pencarian orang hilang OKI. Semoga niat tulus teman-teman bernilai ibadah dan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt,” ucap Muslim mendoakan.
Dikatakan Muslim, sebelum mengakhiri operasi pencarian, dirinya bersama Basarnas, perwakilan Potensi SAR, Camat Baebunta Selatan, dan Pj Kades Beringin Jaya bertandang ke rumah duka untuk bertemu dengan orang tua dan keluarga korban yang belum ditemukan. “Kita pamit ke orang tua korban, sekaligus memberikan semangat bahwa hal ini adalah takdir Allah untuk kita ikhlas menerimanya,” kata Muslim.
“Teman-teman sudah berusaha untuk membantu dalam pencarian, tapi dari dua orang yang hilang, hanya satu korban yang ditemukan,” pungkasnya. Untuk diketahui, pada 17 Agustus 2021 yang lalu, tepat pada momentum Hari Kemerdekaan, sebuah perahu naas mengalami kecelakaan. Perahu bermuatan 21 orang ini terbalik dan terseret arus saat menyeberang sungai. Kejadiaan ini terjadi pada pukul 09.00 wita. (LH)