ABATANEWS, MAKASSAR – Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) masif menggelar Gerak Pangan Murah di semua kabupaten/kota. Ini dilakukan untuk melancarkan pasokan pangan dari petani ke pasar dan menstabilkan harga pangan sehingga menekan laju inflasi 2022.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan gerakan pangan murah ini sangat penting menyediakan pangan murah yang berkualitas. Karena permasalahan mendasar yang membuat gejolak perekonomian dan kebutuhan masyarakat itu adalah pangan pokok seperti cabai.
“Sehingga kegiatan ini penting untuk menekan inflasi sehingga kita mampu mengantisipasi dengan baik ancaman krisis pangan global,” papar Andi Sudirman Sulaiman dalam acara Gerakan Pangan Murah memperingati Hari Jadi Sulsel ke-353 tahun di Makassar, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga : Andi Sudirman Sudirman Akan Pilih Calon Gubernur Jakarta Besok, Setelah Itu Baru ke Makassar
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kemal Redindo Syahrul Putra menambahkan kegiatan Gerakan Pangan Murah secara serentak di 24 Kab/Kota mulai tanggal 20 hingga 25 Oktober 2022 ini terbagi dalam 6 zona. Zona 1 yakni di Makassar melibatkan Gowa, Takalar dan Maros. Zona 2 yakni di Kabupaten Bulukumba melibatkan Jeneponto, Bantaeng dan Selayar.
Zona 3 yakni di Kabupaten Soppeng melibatkan Bone, Wajo dan Sinjai. Zona 4 yakni di Kota Pare Pare Barru melibatkan Pinrang dan Sidrap. Zona 5 yakni di Kota Palopo melibatkan Luwu, Luwu Utara dan Luwu Timur dan zona 6 yakni di Kabupaten Tana Toraja melibatkan Toraja Utara dan Enrekang.
“Sebagai langkah awal, kita lakukan Gerakan Pasar Murah ini selama 1 minggu ke depan. Ini bertujuan menekan inflasi dan membuktikan bahwa ketersediaan pangan di Sulawesi Selatan itu kuat, tidak kekurangan sama sekali, malah produksinya lebih,” tuturnya.
Baca Juga : Panglima Dozer: Sulsel Butuh Andalah Hati yang Berpengalaman, Bukan Pemimpin Coba-coba
Lebih lanjut pria yang akran disapa Dindo ini menjelaskan upaya menjamin ketersediaan pangan, juga dengan melakukan pengembangan diversifikasi pangan, khususnya sumber pangan lokal salah satunya sagu sebagai makanan pengganti pangan pokok.
Selanjutnya, program penguatan ketersediaan pangan melalui pengembangan pertanian keluarga dan pekarangan lestari untuk mewujudkan kemandirian pangan keluarga dan sebagai upaya meredam laju inflasi.
“Oleh karena itu, pihaknya menggelar Gerakan Pangan Murah 2022 ini dirangkaikan demo aneka masakan pangan lokal berbasis sagu bahwa makanan pokok kita tidak harus nasi. Dan juga diadakan talk show pengembangan diversifikasi pangan lokal sagu ke depan.
Baca Juga : Kampanye Akbar Andalan Hati, Tegaskan Rekam Jejak Nyata untuk Sulsel
“Kondisi dunia sedang tidak baik, terjadi cuaca ekstrim yang mengancam pangan. Pangan Indonesia harus kuat, Sulawesi Selatan harus menjadi garda terdepan dalam menyokong pangan nasional,” tegasnya.
Bersamaan, Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah mengapresiasi Gerakan Pangan Murah dalam rangka Hari Jadi Sulsel yang Ke-353. Kementan akan terus mendorong kegiatan ketahanan pangan berbasis pangan lokal, seperti sagu.
“Arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk terus menggenjot program diversifikasi pangan lokal agar pemanfaatan komoditas spesifik daerah dapat ditingkatkan ditengah ketidakstabilan pasokan pangan dunia akibat perubahan iklim dan kondisi geopolitik yang mempengaruhi harga sejumlah pangan pokok masyarakat semakin tinggi,” katanya.