ABATANEWS, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar kembali mempertegas komitmennya dalam membangun kota secara inklusif dan berbasis riset, termasuk Pembangunan di Pulau.
Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Hasanuddin (Unhas), yang dilaksanakan di Kampus Unhas, Tamalanrea.
Penandatanganan tersebut dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dan Rektor Unhas, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa.
Baca Juga : Wali Kota Makassar Munafri Apresiasi Pemusnahan 20 Kg Narkotika Polrestabes
Keduanya sepakat memperkuat kerja sama lintas sektor, mulai dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), penataan wilayah kepulauan, penanganan banjir, hingga pembangunan infrastruktur strategis di Kota Makassar.
“MoU ini bukan hanya seremoni, tapi bentuk komitmen untuk menjawab persoalan nyata di lapangan, baik di darat dan terutama di Keplualauan,” jelas Munafri.
“Kami membutuhkan banyak masukan, riset, dan kolaborasi akademik dari Unhas untuk membangun kota ini secara terarah,” tambah Appi.
Baca Juga : Libatkan Influencer Rayakan HUT Kota, Munafri: Bersama Pemerintah Satukan Energi Positif
Sebagai tindak lanjut dari kerja sama strategis antara Pemerintah Kota Makassar dan Universitas Hasanuddin, kedua pihak merencanakan kunjungan langsung ke wilayah kepulauan di Kota Makassar.
Langkah ini dilakukan untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan serta merumuskan solusi konkret dan berbasis riset dalam mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di wilayah pulau.
“Kami Pemerintah Kota menaruh harapan besar agar bersama Unhas membangun wilayah Pulau. Perlu menjadi fokus bersama dalam hal pembangunan, banyak yang kami bernahi di Pulau. Jadi, bisa kita kunjungi kembali pulau,” imbuh Appi.
Baca Juga : HUT Kota Makassar, Pemprov Sulsel Serahkan Bantuan Keuangan
Munafri menekankan pentingnya pembangunan yang menyentuh masyarakat pesisir dan kepulauan. Ia menyampaikan bahwa pemerintah kota ingin membangun kembali pola komunikasi yang kuat dengan Unhas, khususnya untuk merumuskan solusi konkret atas tantangan di wilayah pulau-pulau.
“Kita perlu lihat lagi seperti apa kondisi pulau-pulau kita saat ini. Di situlah kita ingin hadir. Warga pulau juga punya hak atas pembangunan yang adil,” ungkapnya.
Selain itu, penanganan banjir menjadi salah satu isu utama yang tengah berjalan. Munafri menggarisbawahi bahwa kerja sama teknis dan akademis dengan Unhas sangat dibutuhkan dalam menyusun strategi jangka panjang.
Baca Juga : Pesona Wastra Lokal Warnai Lomba Fashion Show di Makassar Craft Expo 2025
Termasuk dalam hal pengelolaan drainase, tata ruang, dan pembangunan kawasan rendah resiko bencana.
Kerja sama juga meliputi pengembangan kawasan baru seperti di wilayah Muntia, yang selama ini dikenal sebagai kawasan nelayan dengan keterbatasan ekonomi.
Pemkot Makassar merencanakan pembangunan kawasan terpadu yang meliputi stadion baru, penguatan sektor ekonomi masyarakat, dan penyediaan fasilitas penunjang.
Baca Juga : Munafri-Aliyah Berbagi Bantuan Pendidikan hingga Penghargaan di Upacara HUT Kota Makassar ke-418
“Kami ingin menjadikan Untia sebagai kawasan yang punya nilai tambah. Tak hanya membangun stadion, tapi juga menciptakan ekosistem pendukung di sekitarnya,” jelas Munafri.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyinggung soal tantangan besar yang dihadapi Kota Makassar, yakni pengelolaan sampah yang kian kompleks.
Menurutnya, Makassar saat ini menghadapi situasi darurat kampung, dengan volume sampah harian mencapai 1.000 hingga 1.300 ton, mayoritas merupakan sampah organik.
Baca Juga : Pemkot Makassar Gelar Isbat Nikah Massal, 33 Pasangan Kini Sah di Mata Negara
“Masalah kita bukan hanya menumpuk, tapi juga mendalam. Kami butuh pendekatan yang berbasis sains dan teknologi, dan di sinilah peran Unhas sangat kami harapkan,” tegasnya.
Appi juga menyampaikan bahwa hampir semua kajian dan dokumen penting yang dibawa ke Forum Perangkat Daerah (FPD) dilakukan dengan pendampingan dari akademisi Unhas.
“Keterlibatan perguruan tinggi menjadi kunci dalam memastikan kebijakan berjalan berbasis data dan kebutuhan masyarakat,” tutupnya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Ajak Warga Makassar Bersatu Cegah Tawuran Kelompok
Rektor Unhas, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya turut menyambut baik perpanjangan kerja sama ini.
Ia menegaskan bahwa Unhas selalu siap menjadi mitra strategis Pemerintah Kota Makassar dalam merumuskan kebijakan berbasis riset dan keberlanjutan.
Kerja sama ini diharapkan tak hanya berdampak pada pencapaian target pembangunan jangka menengah daerah, tetapi juga mempercepat terwujudnya visi Makassar sebagai kota maju, hijau, dan inklusif, dengan dukungan penuh dari kekuatan akademik.
Baca Juga : Dekranasda Makassar Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Makassar Craft Expo 2025
Jamaluddin Jompa, menegaskan pentingnya mengakselerasi kolaborasi antara Unhas dan Pemerintah Kota Makassar dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan, khususnya di wilayah pesisir dan kepulauan.
Menurutnya, kolaborasi antara institusi akademik dan pemerintah harus benar-benar dioptimalkan, tidak hanya sebatas kedekatan fisik atau pertemuan seremonial.
“Kita Unhas ini secara geografis dekat dengan Pemkot, tapi jangan hanya dekat secara lokasi. Kita harus dekat dalam aksi, kerja nyata, dan solusi bersama,” tegasnya.
Baca Juga : HUT ke-418 Makassar, Momentum Hadirkan Pemerintah di Tengah Masyarakat
Dalam kesempatan tersebut, Rektor Unhas secara khusus menyoroti kondisi masyarakat di wilayah kepulauan yang selama ini masih menghadapi berbagai kesenjangan, baik dari sisi kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur ekonomi.
“Masyarakat di pulau-pulau sering kali hanya jadi objek simpati. Padahal mereka butuh solusi konkret yang menyentuh langsung kehidupan mereka,” ujarnya.
Guru besar Ilmu Kelautan itu menyebutkan, bahwa saat ini Unhas bersama mitra dari Jepang tengah mendorong hadirnya teknologi terapan seperti cold storage berbasis tenaga surya yang memungkinkan hasil tangkapan nelayan langsung tersimpan dalam rantai dingin untuk menjaga kualitas produk laut.
Baca Juga : Perumda Pasar Makassar Siapkan Beragam Kegiatan untuk Warnai HUT Kota Anging Mammiri
Inovasi ini disebut bisa mendongkrak nilai jual ikan lokal, termasuk untuk kebutuhan restoran sushi dan pasar ekspor.
Rektor juga menegaskan bahwa perhatian terhadap masyarakat sekitar kampus harus menjadi prioritas awal. Ia mencontohkan berbagai masalah sosial di kawasan belakang kampus, seperti akses jalan, kesehatan, dan ketenagakerjaan yang masih belum terselesaikan.
“Kampus ini harus menjadi laboratorium hidup. Jika ada masalah di sekitar kita, maka di situlah inovasi dan kontribusi Unhas harus hadir pertama kali,” katanya.
Baca Juga : Perumda Pasar Makassar Siapkan Beragam Kegiatan untuk Warnai HUT Kota Anging Mammiri
Ia juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap proyek infrastruktur seperti jalan di sekitar kampus yang belum rampung meskipun telah direncanakan sejak lama.
Menurutnya, proyek ini harus dikawal agar dapat segera memberikan manfaat bagi warga.
Prof. Jamaluddin menyampaikan bahwa Unhas siap menjadi mitra aktif dalam perumusan dan pelaksanaan berbagai program strategis Pemkot Makassar.
Baca Juga : Perumda Pasar Makassar Siapkan Beragam Kegiatan untuk Warnai HUT Kota Anging Mammiri
Ia menilai kehadiran Wali Kota Munafri Arifuddin merupakan bentuk keterbukaan pemerintah terhadap sinergi kampus dan birokrasi.
“Ini harus dimanfaatkan bersama demi kepentingan masyarakat luas, baik di kota maupun di pulau,” ujar Prof. Jamaluddin.
Ia juga menekankan bahwa semua pihak harus bergerak bersama dalam semangat kolaborasi untuk membawa perubahan nyata.
Baca Juga : Perumda Pasar Makassar Siapkan Beragam Kegiatan untuk Warnai HUT Kota Anging Mammiri
“Jangan tunggu sempurna dulu, yang penting bergerak. Kita kolaborasi, akselerasi, dan terus evaluasi,” imbuh dia.
Dia juga menegaskan komitmen Unhas untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Kota Makassar melalui kerja sama strategis dengan Pemerintah Kota.
“Sekali lagi saya tekamankan, Unhas berada di Makassar. Tentu tidak elok jika inovasi-inovasi dari kampus ini tidak diterapkan di kota tempat kami berdiri,”” tegas Prof. Jamaluddin.
Baca Juga : Perumda Pasar Makassar Siapkan Beragam Kegiatan untuk Warnai HUT Kota Anging Mammiri
Menurutnya, hampir semua bidang keilmuan dan riset yang dikembangkan di Unhas berpotensi besar untuk diimplementasikan di Makassar mulai dari penanganan banjir, pengelolaan sampah.
Lanjut dia, tata ruang, hingga penguatan kapasitas masyarakat dan pemberdayaan kawasan pesisir serta kepulauan.
Makassar adalah kota yang sangat ideal untuk menjadi laboratorium penerapan hasil-hasil kajian.
Baca Juga : Perumda Pasar Makassar Siapkan Beragam Kegiatan untuk Warnai HUT Kota Anging Mammiri
“Sebagai salah satu kota besar di Indonesia, Makassar punya kompleksitas, sekaligus peluang yang luar biasa untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi,” jelasnya.
Prof. Jamaluddin juga menekankan pentingnya kontribusi Unhas dalam mendorong penguatan wilayah Indonesia Timur. Melalui kolaborasi dengan Pemkot Makassar, Unhas ingin menjadi penggerak utama dalam pengembangan SDM, penguatan desa-desa muda, serta transformasi berbasis riset dan teknologi di kawasan timur Indonesia.
“Unhas adalah kebanggaan Indonesia Timur. Maka sudah seharusnya kami berkontribusi aktif terhadap pembangunan daerah, terutama yang bermula dari Makassar,” ujarnya.
Baca Juga : Perumda Pasar Makassar Siapkan Beragam Kegiatan untuk Warnai HUT Kota Anging Mammiri
Ia menambahkan bahwa kerja sama antara Unhas dan Pemkot Makassar selama ini telah berjalan baik, namun ke depan akan semakin ditingkatkan dari sisi program, akselerasi kebijakan, dan kontribusi nyata ke masyarakat.
“Kita ingin kolaborasi ini tidak sekadar seremonial, tapi benar-benar bisa diakselerasi dalam kegiatan harian. Baik Unhas maupun Pemkot, harus berkembang secara paralel, dan sinergi ini jadi kunci mencapai target-target pembangunan ke depan,” pungkasnya.