ABATANEWS.COM – Pemerintah Palestina berencana melakukan rekonstruksi terhadap bangunan di Kota Gaza yang hancur akibat serangan “penjajah” Israel selama hampir dua tahun.
Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa mengatakan rekonstruksi bangunan di Gaza akan dilaksanakan dalam tiga tahap selama jangka waktu lima tahun.
“Rekonstruksi bangunan di Gaza dengan bekerja sama dengan para pakar dari dunia Arab dan internasional, yang diperkirakan menelan biaya USD67 miliar dan berlangsung selama lima tahun,” kata Mustafa seperti dikutip Anadolu, Sabtu (18/10/2025).
Baca Juga : Distribusi Bantuan Tersendat, Warga Gaza Masih Didera Kelaparan Meski Sudah Gencatan Senjata
Mustafa mengatakan inisiatif tersebut bertujuan untuk membangun kembali Jalur Gaza yang porak-poranda akibat perang setelah hampir dua tahun serangan Israel. Serangan itu telah mengakibatkan puluhan ribu orang tewas dan kerusakan besar di seluruh wilayah kantong tersebut.
Mustafa menguraikan bahwa tahap pertama, yang difokuskan pada pemenuhan kebutuhan kemanusiaan dan infrastruktur yang mendesak, akan berlangsung selama enam bulan dengan biaya $3,5 miliar.
Tahap kedua, yang berlangsung selama tiga tahun, akan membutuhkan $30 miliar, sementara tahap terakhir akan difokuskan pada penyelesaian rekonstruksi dan pemulihan jangka panjang.
Baca Juga : Indonesia Salurkan Bantuan Rp200 Miliar untuk Gaza Lewat WFP
Dia mengatakan pembicaraan sedang berlangsung dengan mitra internasional untuk mengamankan sumber daya bagi pelaksanaan rencana tersebut. Selain itu, konferensi rekonstruksi besar akan diadakan di Mesir satu bulan setelah berakhirnya perang.
Perdana Menteri Palestina menekankan bahwa Israel harus memenuhi kewajibannya dengan menarik diri dari Gaza. Mereka juga harus membuka penyeberangan perbatasan, dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan bahan-bahan rekonstruksi.