ABATANEWS, MAKASSAR — Koalisi Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) Sulsel mencurigai adanya kepentingan lain di balik penundaan pengumuman hasil tes wawancara dan kesehatan calon Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Seperti diketahui, berdasarkan jadwal, timsel seharusnya mengumumkan hasil tersebut untuk pemenuhan dua kali kuota yang tersedia, pada 25 Juli.
Namun, bukannya pengumuman yang keluar. Bawaslu RI justru memperpanjang masa jabatan timsel hingga 31 Juli, yang bersamaan dengan surat edaran penundaan hasil tes wawancara dan tes kesehatan. Dalam surat edaran tersebut, timsel baru bisa mengeluarkan hasil tes pada 31 Juli.
Baca Juga : KPU RI Tunggu Keppres dan DPR Soal Pergantian Hasyim Asy’ari
Ini bukan kali pertama Bawaslu RI menunda pengumuman hasil seleksi calon anggota Bawaslu se-Indonesia. Pada tahapan sebelumnya, Bawaslu RI juga menginstruksikan ke timsel untuk menunda hasil tes tulis dan tes psikologi selama 3 hari.
Olehnya itu, anggota OMS Sulsel, Aflinah Mustafainah menduga, Bawaslu RI punya kepentingan lain sehingga harus mengambil keputusan tersebut.
“Mundurnya pengumuman ini sering diumumkan oleh tim seleksi karena adanya kendala teknis. Tetapi kalau hemat kami memandang, masih banyak kepentingan kelompok yang belum terakomodir,” ungkapnya.
Baca Juga : Komisioner Bawaslu RI Lolly Awasi Langsung PSU di Bone, Ada Apa?
Aflinah melanjutkan, kondisi ini membuat kepercayaan masyarakat terhadap Pemilu makin menurun. Sebab proses seleksi penyelenggaranya saja menimbulkan berbagai kecurigaan.
“Tim seleksi misalnya bertaruh pada profesionalitasnya dalam melakukan seleksi. Sementara di lain sisi pastilah rule dibalikkan oleh Bawaslu di level RI sebagai sandungan mereka (Timsel) dapat dengan mulus menentukan person yang akan lolos di tahapan berikutnya. Inilah yang kami sebut kepentingan,” kuncinya.
