Senin, 15 Mei 2023 11:10

OMG Dorong Peran Kelompok Tani untuk Cegah Krisis Pangan

Kumpulan milenial pendukung Ganjar Pranowo di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tergabung dalam jaringan relawan Orang Muda Ganjar (OMG) mendorong peran kelompok tani untuk mencegah krisis pangan dengan melaksanakan workshop pertanian yang diselenggarakan di Desa Cempa, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulsel pada Minggu (14/5/2023).
Kumpulan milenial pendukung Ganjar Pranowo di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tergabung dalam jaringan relawan Orang Muda Ganjar (OMG) mendorong peran kelompok tani untuk mencegah krisis pangan dengan melaksanakan workshop pertanian yang diselenggarakan di Desa Cempa, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulsel pada Minggu (14/5/2023).

ABATANEWS, PINRANG – Kumpulan milenial pendukung Ganjar Pranowo di Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tergabung dalam jaringan relawan Orang Muda Ganjar (OMG) mendorong peran kelompok tani untuk mencegah krisis pangan.

Hal tersebut disampaikan relawan OMG dalam workshop pertanian yang diselenggarakan di Desa Cempa, Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulsel pada Minggu (14/5/2023).

Koordinator Wilayah OMG Sulawesi Selatan, Rais Razak mengatakan, krisis pangan merupakan isu tantangan yang akan dihadapi oleh Indonesia beberapa waktu ke depan.

Baca Juga : Basuki Hadimuljono Gantikan Ganjar Pranowo Jadi Ketum Kagama

Untuk mencegah kekurangan pangan itu, OMG mendorong para petani untuk mengambil peran penting pencegahan krisis pangan lewat peningkatan produksi dan hasil panen.

Sebab itu, dalam workshop tersebut juga dilakukan penyuluhan penggunaan pupuk cair organik yang dinilai relawan OMG, sebagai pupuk yang sangat baik untuk tanaman.

“Untuk para petani bisa bekerja lebih produktif, dan agar petani mempunyai solusi untuk menjawab tantangan yang ada di depan. Untuk memaksimalkan ketahanan pangan,” kata Rais.

Baca Juga : MPR RI Akan Hubungi Anies dan Ganjar untuk Pastikan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

Pupuk cair organik, dijelaskan Rais, memiliki keunggulan karena tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya.

Pupuk jenis ini juga dinilai mengandung vitamin, protein, dan mineral yang diformulasikan untuk merangsang pertumbuhan daun, buah, dan buah.

“Untuk pembuatan pupuk ini, kami ambil pupuk biourine. Biourine ini berasal dari kotoran (dan urine) sapi, kerbau, dan lain-lain. Ini yang bisa diproduksi secara mandiri oleh para petani, dan tidak menggunakan pupuk dengan banyak bahan kimia,” jelas Rais.

Baca Juga : PDIP Umumkan Usungan di Pilgub Akhir Juli, Siapa Disiapkan Lawan Andi Sudirman?

Selain itu, para relawan juga turut menyerahkan sejumlah bantuan pada kelompok tani setempat. Mulai dari bantuan pupuk, hingga beberapa peralatan bertani.

Kegiatan OMG ini, disebut Rais sejalan dengan imbauan dari sosok yang mereka kagumi yakni Ganjar Pranowo. Ganjar pernah mengimbau para petani untuk bisa mandiri.

“Untuk rencana kegiatan berikutnya, kita akan masuk dari berbagai sekmen. Mulai dari pertanian, perikanan, hingga bidang minat dan bakat para pemuda yang ada di Sulawesi Selatan,” sebut Rais.

Baca Juga : Pembubaran TPN, Ganjar Tegaskan Bakal Jadi Oposisi Pemerintah

– Raih Antusiasme Kelompok Petani Milenial

Perwakilan kelompok tani milenial yang hadir dalam workshop tersebut, Randy Rahman mengaku bahwa ia dan teman-temannya sangat antusias mengikuti penyuluhan ini.

Randy menilai bahwa pupuk cair organik merupakan suatu hal yang baru dan patut dicoba oleh para petani di desanya.

Baca Juga : MK Kembali Beri Putusan Sidang Sengketa Pilpres, Giliran Gugatan 03 Ditolak

“Manfaat dari kegiatan ini sangat banyak. Terutama dari petani dan di desa ini. Karena ini bukan hanya sekadar sosialisasi pertanian tapi juga strategi menghadapi krisis pangan ke depan. Makanya saya dan kawan-kawan saya di sini sangat antusias,” ujar Randy.

“Untuk ke depannya saya harap kepada OMG ini bisa mengadakan kegiatan-kegiatan bermanfaat lagi. Memberikan bantuan alat pertanian dan sejenisnya untuk menunjang pengembangan pertanian,” tambahnya.

Penulis : Azwar
Komentar