Jumat, 30 April 2021 17:52

Musda Golkar Lutra Tak Jelas, Kader ke Arjuna: Jika Tak Sanggup Mundur Saja

Ilustrasi Partai Golkar
Ilustrasi Partai Golkar

ABATANEWS, MASAMBA — Tak ada kejelasan kapan musda DPD II Golkar Luwu Utara akan digelar. Kaderpun menilai Arifin Junaedi (Arjuna) sebagai Plt Ketua tak sanggup menggelar agenda lima tahunan itu dan diminta untuk mundur.

Kader DPD II Golkar Luwu Utara kini dibuat bingung, sebab hingga saat ini tak ada kejelasan kapan musyawarah daerah (musda) digelar. Padahal dalam surat tugas DPD I Golkar Sulsel kepada Arifin Junaedi (Arjuna) yang ditunjuk sebagai Plt Ketua partai berlambang pohon beringin itu di Lutra, untuk melakukan konsolidasi dan menggelar musda paling lambat Maret 2021.

“Sebagai kader dan pengurus partai Golkar Luwu Utara, sejak awal kami telah mengingatkan Arifin Junaidi untuk serius mengurusi musda, yang adalah tugas dan tanggungjawabnya sebagai Plt Ketua,” kata Ketua BSN Partai Golkar Luwu Utara, Haeruddin Kasim dalam rilisnya, Jumat (30/04/2021)

Baca Juga : Muhammad Fauzi Bareng Golkar Lutra Ajak Ratusan Offroader Jajal Sirkuit Lodang Seko

Haruddin mengungkapkan, sejauh ini Arjuna justru sibuk mengutak atik ketua pimpinan cabang yang ada di 15 kecamatan se Luwu Utara, karena ambisi pribadi Arjuna adalah ingin menjadi ketua DPD II Luwu Utara.

“Kalau mau maju yah silahkan, tapi jangan karena kepentingan pribadi sehingga persiapan musda terbengkalai. Toh sampai sekarang tidak ada kejelasan kapan musda akan digelar,” beber Haeruddin.

Pria yang akrab disapa Baso itu menyarankan, jika Arjuna tak mampu untuk menggelar musda baiknya mundur sebagai Plt dan fokus saja mempersiapkan diri untuk maju di musda nantinya. “Jika tak sanggup mundur saja. Kan selama ini Arifin Junaidi hanya sibuk mengurusi kepentingan pribadinya. Bukannya mempersiapkan pelaksanaan musda. Itulah penyebab utama musda belum bisa dilaksanakan sampai saat ini,” imbuhnya.

Baca Juga : Ratusan Warga Ikut Vaksinasi Golkar Lutra

“Biar Arifin Junaidi lebih fokus mengurusi keinginannya maju bertarung di musda. Syarat menjadi ketua Golkar salah satunya adalah telah menjadi anggota partai minimal lima tahun terakhir, sementara pada pileg 2019 lalu, Arifin Junaidi masih tercatat sebagai anggota Parpol lain (PAN.red),” sambung Haeruddin.

“Karena itu sekali lagi kami meminta, memohon kepada DPD Golkar Sulsel untuk melakukan evaluasi atas kinerja Arjuna sebagai Plt Ketua. Terlebih berdasarkan SK PLT Ketua, Arifin Junaidi diberi tugas mrlaksanakan musda hanya sampai Maret 2021. Artinya di April ini mestinya ada pembaruan SK,” tutur Haeruddin.

Komentar