Senin, 07 Oktober 2024 09:22

MUI Tegaskan Fatwa Boikot Produk Israel Belum Dicabut, PBNU: Ini Jihad Damai

MUI Tegaskan Fatwa Boikot Produk Israel Belum Dicabut, PBNU: Ini Jihad Damai

ABATANEWS, JAKARTA — Upaya memboikot produk Israel kembali ditegaskan sebagai salah satu langkah strategis untuk menghentikan agresi Israel terhadap Palestina.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menegaskan bahwa fatwa terkait boikot produk Israel yang dikeluarkan oleh MUI masih berlaku dan harus terus dijalankan.

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengingatkan pemerintah Indonesia untuk lebih serius mengawasi impor produk Israel yang dinilai masih luput dari perhatian.

Baca Juga : Rumah PM Israel Benjamin Netanyahu Dilempari 2 Granat

Sudarnoto menekankan pentingnya keseriusan pemerintah dalam mengontrol produk impor dari Israel, yang menurutnya belum mendapatkan pengawasan maksimal.

“Saya mengimbau pemerintah agar sungguh-sungguh melakukan kontrol terhadap impor Israel, ini adalah momentum penting untuk mendukung perjuangan Palestina,” ujarnya saat berbicara di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).

Senada dengan itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, atau yang akrab disapa Gus Fahrur, juga menegaskan bahwa boikot produk Israel merupakan salah satu bentuk jihad damai yang efektif.

Baca Juga : Milisi Irak Luncurkan 3 Serangan Drone ke Israel

“Boikot produk Israel adalah langkah nyata yang bisa kita lakukan untuk mengurangi biaya persenjataan mereka. Ini adalah bentuk jihad damai untuk menghentikan perang dan mendukung kemerdekaan Palestina,” katanya.

Menurut Gus Fahrur, setiap upaya untuk menghentikan agresi Israel harus mendapatkan dukungan, dan boikot menjadi salah satu cara efektif untuk memberikan tekanan.

“Dengan memboikot produk yang berafiliasi dengan Israel, kita bisa mengurangi pasokan dana bagi militer mereka, sehingga diharapkan dapat menghentikan konflik berkepanjangan ini,” tambahnya.

Baca Juga : Israel Balas Iran: Serang 20 Fasilitas Militer di 3 Provinsi

Seruan ini juga sejalan dengan berbagai aksi solidaritas yang digelar untuk mendukung Palestina, terutama di tengah meningkatnya tensi akibat agresi militer Israel yang tak kunjung usai.

Gerakan ini diharapkan mampu menjadi bentuk perlawanan non-kekerasan yang dapat mendorong dunia internasional untuk lebih tegas menekan Israel agar menghentikan tindakannya.

Boikot produk Israel tidak hanya dilihat sebagai aksi simbolis, tetapi juga sebagai langkah konkret yang bisa memberi dampak ekonomi bagi Israel, terutama dalam membatasi kemampuan mereka membiayai operasi militernya. Para pemimpin umat di Indonesia pun terus mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih produk yang mendukung perjuangan kemanusiaan di Palestina.

Penulis : Azwar
Komentar