ABATANEWS, GORONTALO – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Gorontalo menggelar workshop dakwah yang secara khusus ditujukan bagi kaum disabilitas pada Jumat (20/9/2024). Acara ini berlangsung di Kampus I IAIN Sultan Amai, Kota Gorontalo, dengan dihadiri oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Pusat, Amirsah Tambunan, serta Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo, Rudy Salahuddin.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Rudy Salahuddin menyampaikan apresiasi kepada Ketua dan Pengurus MUI Gorontalo, Rektor, serta para dosen IAIN yang telah berinisiatif menyelenggarakan workshop ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen bersama antara pemerintah daerah, akademisi, ulama, serta masyarakat dalam memberikan perhatian penuh kepada penyandang disabilitas.
“Workshop ini menjadi wadah yang sangat tepat untuk merumuskan strategi dakwah yang lebih inklusif, dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kebutuhan dakwah bagi saudara-saudara kita yang disabilitas. Pendekatan dakwah yang ramah, terbuka, dan mudah diakses oleh semua kalangan sangat penting,” ujar Rudy.
Baca Juga : MUI Tegaskan Fatwa Boikot Produk Israel Belum Dicabut, PBNU: Ini Jihad Damai
Rudy juga menilai bahwa MUI telah memainkan peran krusial sebagai penjaga moral bangsa. Ia mengapresiasi kehadiran Sekjen MUI Pusat dalam acara ini, dengan harapan bahwa kehadiran para ulama di Gorontalo dapat membawa kebaikan dan menjauhkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Di sisi lain, Sekjen MUI Pusat, Amirsah Tambunan, menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya workshop dakwah untuk disabilitas ini. Dalam arahannya, Buya Amirsah juga mengingatkan agar Pj Gubernur senantiasa memperhatikan kebutuhan para ulama, mengingat ulama dan umara adalah mitra yang saling membutuhkan. Ia pun mendukung penuh kerja sama untuk mensukseskan Pilkada serentak di Gorontalo.
“Saya juga mengapresiasi Ketua MUI Provinsi Gorontalo yang dengan ikhlas sementara waktu melepaskan jabatannya karena mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Kita jaga bersama situasi politik di Gorontalo. Pilihan boleh berbeda, tetapi ukhuwah (persaudaraan) tidak boleh terpecah. Mari kita perkuat tali persaudaraan,” tutupnya.