Senin, 18 Oktober 2021 14:13

Merah Putih Dilarang Berkibar di Ajang Thomas Cup 2020, Menpora Minta Maaf

Merah Putih Dilarang Berkibar di Ajang Thomas Cup 2020, Menpora Minta Maaf

ABATANEWS – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali meminta maaf atas pelarangan bendera Merah Putih berkibar usai tim Indonesia menang di Piala Thomas 2020.

Tim bulu tangkis beregu putra Indonesia berhasil menjadi juara Piala Thomas 2020 setelah mengalahkan China dengan skor 3-0 dalam babak final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) malam WIB.

Sayangnya, keberhasilan Indonesia mengakhiri dahaga Piala Thomas yang kali terakhir direngkuh pada 2002 atau 19 tahun silam itu tercoreng karena bendera Merah Putih tak diperbolehkan berkibar.

Baca Juga : Dito Ariotedjo Tanggapi Taufik Hidayat Yang Ditunjuk Jadi Wakil Menpora

Jonatan Christie dan kawan-kawan harus naik podium diiringi pengibaran bendera Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) alih-alih bendera Merah Putih.

Hal itu terjadi karena Indonesia tengah disanksi oleh Badan Antidoping Dunia (WADA) karena Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) dianggap tak patuh menjalankan program anti-doping.

Menpora Zainudin Amali pun pada akhirnya meminta maaf kepada masyarakat Indonesia. Bersama LADI, dia paham bahwa dilarangnya bendera Merah Putih dalam seremoni telah mengurangi kebahagiaan Indonesia merengkuh trofi Piala Thomas 2020.

Baca Juga : Kemenpora Rekomendasikan Stadion Sudiang Seperti Manahan Solo

“Saya kira juga saya mohon maaf terhadap kejadian di mana kita semua jadi tak enak dan tak nyaman. Harusnya kita menikmati kegembiraan menjuarai Piala Thomas, trofi ini kembali setelah hampir dua dekade. Kebahagiaan kita berkurang,” kata Menpora Zainudin Amali dalam konferensi pers via daring, Senin (18/10/2021).

“Atas dasar itu, selain LADI minta maaf, saya juga minta maaf kepada seluruh rakyat indonesia. Kami akan serius menangani ini.”

Sebagai respons dari sanksi WADA, Kemenpora bersama NOC Indonesia dan LADI telah menggelar rapat. Ke depannya, akan dibentuk tim khusus agar sanksi WADA bisa segera dicabut.

Komentar