ABATANEWS, JAKARTA — Pemerintah semakin serius dalam menyiapkan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan gratis yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bukan sekadar solusi jangka pendek, tetapi langkah strategis untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan berkualitas.
Dalam rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (10/3/2025), jajaran Menteri Kabinet Merah Putih membahas berbagai aspek persiapan program ini, termasuk lokasi, kurikulum, dan mekanisme penerimaan siswa. Menteri Sosial Saifullah Yusuf melaporkan bahwa hingga saat ini, sudah ada 53 lokasi yang siap menjalankan program tersebut.
“Kami melaporkan per hari ini sudah ada lebih dari 50 lokasi, 53 lokasi tepatnya, yang siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat ini. Namun demikian, data terus akan berkembang,” ujar Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, dalam keterangan tertulisnya, pada Selasa (11/3/2025).
Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis dengan Fasilitas Lengkap
Sekolah Rakyat akan membuka jenjang pendidikan dari SD hingga SMA dengan standar pendidikan nasional. Tidak hanya menyediakan mata pelajaran formal, program ini juga menekankan penguatan karakter, kepemimpinan, nasionalisme, dan keterampilan untuk membekali siswa menghadapi tantangan masa depan.
Yang membuat program ini unik adalah fasilitasnya yang sepenuhnya gratis. Dari seragam hingga makanan, semua ditanggung oleh pemerintah. Bahkan, siswa akan mendapatkan asrama sebagai tempat tinggal selama menempuh pendidikan.
“Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis, dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” jelas Gus Ipul.
Rekrutmen Siswa dan Guru Dimulai dalam Waktu Dekat
Rekrutmen siswa dan guru akan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapat persetujuan dari Presiden. Seleksi siswa dilakukan secara bertahap, dengan verifikasi status ekonomi sebagai langkah awal, sebelum dilanjutkan dengan tes akademik.
Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga menciptakan perubahan sosial yang nyata. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, dengan memastikan bahwa anak-anak dari keluarga miskin memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih baik.