ABATANEWS, JAKARTA — Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo meminta suporter peserta BRI Liga 1 2023/2024 saling menjaga satu sama lain. Dia tidak ingin melihat lagi perselisihan yang berpotensi merugikan sepak bola Indonesia.
Kerusuhan penonton sudah terjadi pada kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia meski baru berputar tiga pekan.
Bentrok antarsuporter terjadi di pertandingan Persis Solo vs Persebaya Surabaya, PSM Makassar vs Dewa United, dan Persik Kediri vs Arema FC.
Baca Juga : Bernardo Tavares Optimis Putus Rekor di Markas Bali United
“Saya berharap, ayo kita benar-benar menonton sepak bola, kita fokus ke substansi yaitu sepak bola,” kata Menpora Dito Ariotedjo.
“Kita tahu biasanya banyak sekali variabel di suporter ini. Saya harap para suporter bisa menjaga sesama suporter, baik itu dari satu tim maupun tim yang lain. Mari kita jaga bersama sepak bola kita,” tambahnya.
Terdapat beberapa perubahan pada BRI Liga 1 musim ini. Salah satunya adalah larangan terhadap suporter tim tamu. Kebijakan ini merupakan bentuk transformasi sepak bola Indonesia pasca Tragedi Kanjuruhan yang memakan 135 korban jiwa Oktober 2022.
Baca Juga : Bali United Bertekad Geser PSM Makassar di Papan Klasemen Liga 1
Musibah tersebut juga jadi perhatian dalam kesepakatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Federation Internationale de Football Association (FIFA) untuk berjalannya Liga 1 musim ini.
“Jadi saya ingin mengajak para suporter, ayo menjaga bersama,” minta Dito. “Karena kasihan kalau berhenti, tim-tim yang sudah berlatih, tidak sedikit mengeluarkan dana, kita tahu persiapan menjadi home and away-nya itu sangat mahal,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, Dito berharap para suporter klub-klub sepak bola Tanah Air tidak rusuh dan dapat diajak bekerja sama. Dalam hal ini menaati kebijakan kompetisi yang melarang kehadiran suporter tim tamu.
Baca Juga : Pelatih Borneo FC Kritik Pemain PSM Makassar, Sering Jatuh dan Guling-guling
“Karena yang saya bilang yang namanya kesuksesan itu tidak bisa dari satu pihak tapi ini kerja sama dan juga kebersamaan seluruh pihak yang mari kita jaga bersama-sama,” kata Dito Ariotedjo.