Kamis, 16 Juni 2022 15:32

Masjid Kantor Gubernur Sulsel Direnovasi, Salat Dialihkan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang melakukan pembangunan terhadap Masjid Nurul Amir yang berlokasi di dalam Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jl Urip Sumoharjo No. 269 Kota Makassar.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang melakukan pembangunan terhadap Masjid Nurul Amir yang berlokasi di dalam Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jl Urip Sumoharjo No. 269 Kota Makassar.

ABATANEWS, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang melakukan pembangunan terhadap Masjid Nurul Amir yang berlokasi di dalam Kompleks Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Jl Urip Sumoharjo No. 269 Kota Makassar.

Karena masjid tersebut adalah satu satunya tempat beribadah salat Jumat di dalam Kompleks Kantor Gubernur Sulsel, maka untuk sementara pada Jumat besok (17/6/2022), salat Jumat akan dialihkan di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulsel. Begitupun dengan salat Lohor dan Ashar, juga dilaksanakan di ruang pola.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Humas dan Komunikasi Publik, Dinas Komonfo Sulsel Sultan Rakib, Kamis (16/6/2022) di Makassar.

Baca Juga : Gubernur Sulsel Salurkan Bantuan Rehab Rumah ke Korban Angin Kencang di Takalar

Menurutnya, sejak pekan ini Masjid di Kantor Gubernur Sulsel tersebut sudah tidak digunakan lagi untuk salat berjamaah.

“Pekan ini sudah beberapa hari ini seluruh ASN di Pemprov yang berkantor di sini (kantor gubernur) sudah salat di Ruang Pola Kantor Gubernur. Karena Masjid Nurul Amir sementara dalam fase mulai pengerjaan,” ujar Sultan Rakib.

“Jadi besok untuk Salat Jumat dialihkan sementara di ruang pola kantor Gubernur,” tambah Sultan.

Baca Juga : Gegara PSM, Aksa Mahmud Doakan Taufan Pawe Jadi Gubernur Sulsel

Berdasarkan pantaun, Masjid Nurul Amir sudah dilakukan pembongkaran. Untuk saat ini bagian atap dan kubanya sudah dibongkar.

Sekadar diketahui, tahun ini Pemerintah Provinsi Sulsel melakukan pembangunan Masjid Nurul Amir. Masjid ini sudah berdiri sejak tahun 1995 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 28 Oktober 1995 lalu.

Berdasarkan prasasti yang ditandatangani orang nomor satu di Indonesia tersebut saat itu, Masjid tersebut dibangun berdasarkan sumbangan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila. Dan Ketua Yayasan pada saat itu adalah Presiden Soeharto.

Penulis : Imam Adzka
Komentar