ABATANEWS, MAKASSAR — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya penguatan cakupan dan kualitas layanan air minum bagi warga kota.
Hal tersebut disampaikan saat menghadiri MaKaPro Wrap Up Seminar, penutupan proyek kerja sama teknis antara Pemerintah Kota Makassar, Kawasaki City (Jepang), dan JICA Indonesia yang berlangsung di Hotel Aston Makassar, Kamis (7/8/2025).
Melalui program bertajuk Makassar City–Kawasaki City Technical Cooperation Projects atau MaKaPro, kerja sama ini berfokus pada peningkatan layanan air bersih dengan menekan angka kehilangan air (Non-Revenue Water/NRW).
Baca Juga : Wali Kota Munafri Paparkan Strategi Makassar Menuju Zero Waste 2029 di ASCC Yokohama
Serta optimalisasi pengelolaan sumber daya air melalui pelatihan teknis, khususnya deteksi kebocoran bawah tanah.
Wali Kota Munafri mengapresiasi hasil nyata dari proyek yang berlangsung selama tiga tahun tersebut. Ia menilai bahwa kerja sama lintas negara ini telah memberikan dampak positif tidak hanya dalam bentuk transfer teknologi. Tetapi, juga peningkatan kapasitas SDM lokal di sektor air minum.
“Kami mengapresiasi fasilitasi dari seluruh stakeholder hingga kolaborasi antarkota yang benar-benar memberikan hasil nyata. Air minum adalah kebutuhan fundamental masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga : 500 Guru Ikuti Seleksi Calon Kepala Sekolah di Tingkat Pemkot Makassar
“Kami berharap, kerja sama ini tak hanya meningkatkan kualitas, tapi juga memperluas distribusi air bersih untuk seluruh warga Makassar dan daerah sekitarnya,” tambah Munafri.
Lebih lanjut, Wali Kota menekankan, tantangan yang dihadapi Kota Makassar dalam penyediaan air bersih, mengingat kota ini tidak memiliki sumber air baku mandiri.
Untuk itu, dibutuhkan sinergi yang kuat dengan wilayah sekitar seperti Gowa, Maros, hingga pemerintah Provinsi, guna menjamin keberlanjutan layanan air bersih di kota berpenduduk 1,4 juta jiwa tersebut.
Baca Juga : Fokus Informasi ke Interaksi Publik, Diskominfo Makassar Hadirkan Ndoro Kakung Praktisi Media Sosial
Lanjut dia, Kota Makassar tidak memiliki sumber air sendiri. Dimana Makassar, hanya bisa membangun kolaborasi antardaerah.
Maka dari itu, PDAM hadir sebagai entitas penting dalam manajemen layanan air.
“Dan karena layanan ini menyangkut aspek komersial—dengan masyarakat membayar—tentu timbal baliknya harus setara dengan pelayanan maksimal,” jelasnya.
Baca Juga : Lestarikan Budaya Era Modern, Dispar Makassar Gelar Monolog Budaya 2025,
Munafri juga menegaskan bahwa pendekatan pengelolaan layanan air tidak boleh semata-mata berorientasi pada hasil, tetapi harus dimulai dari tata kelola yang baik.
Menurutnya, pengelolaan yang terstruktur dan akuntabel akan memberikan dampak jangka panjang terhadap kepuasan masyarakat.
“Saya selalu tekankan: saya tidak melihat hanya hasil, tapi tata kelola. Karena kalau tata kelolanya baik, output-nya pasti maksimal. Inilah yang kita dorong dari kerja sama seperti MaKaPro,” katanya.
Baca Juga : Wali Kota Munafri Tampil Sejajar Pemimpin Dunia di Asia Smart City Conference 2025
Ia juga menyinggung progres konkret yang telah dicapai, salah satunya adalah penyambungan jaringan pipa baru di kawasan timur Kota Makassar.
Saat ini, pihaknya hanya tinggal menunggu izin dari Balai Jalan untuk pengerjaan jalur distribusi menuju wilayah utara kota yang selama ini menghadapi persoalan kronis dalam hal ketersediaan air bersih.
“Sudah ada penyambungan pipa baru untuk wilayah timur, tinggal tunggu izin dari Balai Jalan agar bisa akses ke Pontiku dan memenuhi kebutuhan saudara-saudara kita di wilayah utara. Ini sudah bertahun-tahun jadi masalah,” tambahnya.
Baca Juga : Aspirasi Masyarakat Dikawal DPRD, Pemkot Siap Wujudkan Kebijakan yang Lebih Responsif
Menutup sambutannya, Wali Kota Makassar mengajak seluruh pihak untuk tetap fokus melanjutkan semangat kolaborasi dan kerja bersama.
Ia berharap hasil dari kerja sama ini tidak berhenti hanya di level teknis, tetapi terus dikembangkan menjadi sistem pengelolaan air bersih yang berkelanjutan.
“Saya mengajak kita semua untuk berkonsentrasi dalam workshop ini. Semoga kita bisa menghasilkan inovasi dan solusi yang lebih baik demi peningkatan kualitas air dan distribusi yang lebih merata ke seluruh lapisan masyarakat,” tutup Munafri.