ABATANEWS, JAKARTA — Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengutuk tindakan segerombolan siswa yang mengejek serta menendang seorang nenek tua renta di Tapanuli Selatan.
Video itu memang viral. Mahfud dalam cuitannya di Twitter, malah menuliskan nomor plat motor salah satu pelaku, lalu menandai akun Divisi Humas Polri @DivHumas_Polri.
Pada siang tadi (21/11/2022) Mahfud kepada awak media juga kembali menegaskan, pelaku perundungan itu mesti diberi sanksi. Sebab, bagi Mahfud, tindakan itu sangat biadab.
Baca Juga : Mahfud Lontarkan Kritik Tajam Soal MA yang Ubah Batas Usai Calon Gubernur
“Anak-anak itu sangat biadab. Masak nenek renta begitu diejek dan ditendang secara brutal? Untuk anak yang belum dewasa secara pidana ancaman hukumannya adalah setengah (1/2) dari ancaman hukuman normal,” papar Mahfud.
Kendati para pelaku masih terbilang di bawah umur, namun Mahfud menegaskan, hukuman harus tetap diberikan. Bukan dalam rangka untuk memberi peringatan, namun kata Mahfud, hukuman itu juga bagian dari pendidikan.
“Kita memang harus mendidik, tak harus selalu menghukum. Tetapi adakalanya juga menghukum itu merupakan bagian dari pendidikan,” jelas Mahfud.
Baca Juga : Gara-gara Erick Thohir, Ahok Belum Bisa Kampanyekan Ganjar-Mahfud
Mahfud khawatir, bila tidak diberi efek jera, para pelaku berpotensi untuk kembali melakukan tindakan kriminal yang sama di masa depan. Untuk itu, ia mengharap, hukuman ini juga menjadi rujukan kepada kelompok remaja yang lain untuk tidak melakukan perilaku yang merugikan orang lain.
Seperti diketahui, berdasarkan laporan dari Polda Sumatera Utara, pelaku sebanyak 2 orang. Namun, saat kejadian, ada 9 orang orang di lokasi yang juga diketahui merupakan rekan pelaku.
“Anak-anak itu sudah diamankan oleh Polres dan dalam pemeriksaan. Orang tua dari anak-anak itu meminta maaf atas perilaku anak-anaknya,” kata Kabid Humas Polda Sumut Hadi Wahyudi lewat sebuah pernyataan kemarin (20/11/2022).
Baca Juga : Jokowi Sebut Akan Bertemu Mahfud MD Sore Ini
Ia mengatakan bahwa Polres saat ini sedang meminta rumah sakit setempat untuk memeriksa kondisi nenek-nenek yang ditendang dan mencari pihak keluarga untuk memastikan benarkah ia adalah seorang ODGJ.
“Anak-anak (itu) saat ini dikembalikan ke orang tua masing-masing dan dalam pengawasan Polres serta lembaga lain,” pungkasnya.