ABATANEWS, MAKASSAR – Langkah Ketua Forum Kemanusiaan Kota Makassar (FKKM) dr Udin Malik mengunjungi masyarakat yang sedang sakit terus melahirkan semangat baru. Terutama bagi mereka yang sudah patah semangat dengan hidupnya karena menderita sakit parah.
Semangat yang dihadirkan dr Udin Malik tersebut melalui program “Dokter Kita” terlihat di Andi Nasaruddin saat dikunjungi, Jumat (24/03). Penderita yang telah lumpuh sekitar 2 tahun itu tinggal di Jl Kakatua II, RT 07/RW 04 Keluarhan Parang, Kecamatan Mamajang.
Andi Nasaruddin lumpuh akibat alami strok ringan. Makin hari pun tubuhnya makin lemah karena tidak berobat teratur.
Baca Juga : KK Kota Makassar Tingkatkan Kesadaran Warga Tentang Penyakit Menular dan Tidak Menular
“Saya takut dok, nanti biaya besar. Baru tidak tau mau bagaimana, takut ka juga berobat jaminan kesehatan saya tidak jelas statusnya,” ujar Andi Nasaruddin sembari diperiksa oleh dr Udin Malik.
Dr Udin Malik pun menyampaikan bahwa apa yang dialami penderita itu harusnya dilakukan pemeriksaan rutin. Penderita pun diajak melakukan pemeriksaan di RS.
Sebab selama ini, kata dr Udin Malik penderita tidak mau periksa karena takut harus keluarkan biaya besar. Sementara itu, kata dr Udin Malik sakit ini harus diperiksa baik-baik.
Baca Juga : Ganjar Kunjungi Sekretariat TPD Sulsel, dr Udin Malik: Tekankan Pelibatan Masyarakat dalam Setiap Kegiatan
“Sebab jika saraf yang bermasalah atau ada saraf terjepit harus dilakukan penanganan khusus,” jelasnya.
Terkait masalah jaminan kesehatan, Alumni Fakultas Kedokteran Unhas 2013 yang meraih predikat Summa Cumlaude IPK 4.00 itu mengutarakan bahwa FKKM dengan program “Dokter Kita” akan melakukan pendampingan.
“Masyarakat kurang mampu harus mendapatkan hak jaminan kesehatannya dan itu yang akan kita komunikasikan ke pemerintah,” katanya.
Baca Juga : Pastikan Anak Mendapatkan Pendidikan, dr Udin Malik: Terciptanya Sustainable Leadership Bisa Tercapai
Dalam kunjungan tersebut, dr Udin Malik juga mengunjungi beberapa masyarakat yang sakit lainnya dengan kondisi yang sama di Kelurahan Parang. Mereka adalah ibu Fani (63), Nusakinah Tamrin (43), dan Dg Rannu (55).
