Rabu, 17 Juli 2024 11:13

Ketum PBNU: 5 Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel Dibiayai oleh Advokat

Ketum PBNU: 5 Nahdliyin yang Bertemu Presiden Israel Dibiayai oleh Advokat

ABATANEWS, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, menyampaikan permintaan maaf terkait kunjungan lima anggota Nahdliyin ke Israel dan pertemuan mereka dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Kelima tokoh muda tersebut adalah Gus Syukron Makmun, Dr. Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania, yang bertemu Herzog di Yerusalem pada awal Juli 2024.

Dalam konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024), Gus Yahya menyatakan permohonan maafnya dan berharap masyarakat dapat memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh kelima tokoh tersebut.

Baca Juga : Rumah PM Israel Benjamin Netanyahu Dilempari 2 Granat

“Saya sebagai Ketua PBNU minta maaf atas kesalahan yang dibuat oleh teman-teman NU ini,” katanya.

Gus Yahya juga didampingi oleh beberapa petinggi PBNU, termasuk Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Samsul Marief, Rektor UNUSIA Juri Ardiantoro, Ketua Umum Pagar Nusa Nabil Harun, dan Bendahara Umum Fatayat NU Wilda Tasurruroh.

Gus Yahya menjelaskan bahwa ketidaktahuan mengenai peta dan konstelasi politik internasional menjadi penyebab utama kesalahan ini.

Baca Juga : Milisi Irak Luncurkan 3 Serangan Drone ke Israel

“Saya kira ini masalah ketidaktahuan teman-teman ini tentang konstelasi, peta, dan sebagainya. Mungkin karena belum cukup umur atau bagaimana sehingga hasilnya tidak seperti yang diharapkan,” ujar Gus Yahya.

Lebih lanjut, Gus Yahya mengungkapkan bahwa kelima tokoh muda tersebut diberangkatkan oleh sebuah NGO yang pro-Israel, tanpa menyebutkan nama organisasi tersebut.

“Yang mengajak, dia ini, saya dari informasi setelah saya tanya, memang dari satu chanel NGO yang merupakan advokat dari Israel,” jelasnya.

Baca Juga : Israel Balas Iran: Serang 20 Fasilitas Militer di 3 Provinsi

Ia menduga NGO tersebut memiliki agenda tertentu untuk memanfaatkan kunjungan ini demi kepentingan Israel.

Gus Yahya juga menekankan bahwa tidak ada isu strategis yang dibahas dalam pertemuan tersebut, sehingga inisiatif ini dianggap gagal.

“Ya secara substansial tidak ada yang strategis, itu sebabnya saya bilang bahwa ini adalah inisiatif yang saya katakan gagal. Karena enggak ada hasil apa-apa,” tegasnya.

Baca Juga : Temui PM dan Presiden Israel, Menlu AS Minta Segera Hentikan Serangan ke Gaza

Ia menyebut bahwa pertemuan tersebut tidak memberikan kontribusi nyata untuk membantu rakyat Palestina.

Ia berharap insiden seperti ini tidak terulang kembali dan meminta agar masyarakat lebih peka terhadap situasi internasional, khususnya terkait konflik Israel-Palestina.

Gus Yahya menutup dengan menegaskan pentingnya memiliki pengetahuan dan pertimbangan yang cukup sebelum melakukan engagement internasional yang dapat berdampak signifikan.

Penulis : Azwar
Komentar