Senin, 08 Agustus 2022 15:12

Ketua Majelis Syura PKS Akui Lirik Tokoh Indonesia Timur di Pilpres, Amran atau SYL?

Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Ketua Majelis Syura DPP PKS Salim Segaf Al-Jufri, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka, pada Sabtu (6/8/2022) malam. (Foto: ABATANEWS/Cinno)
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Ketua Majelis Syura DPP PKS Salim Segaf Al-Jufri, di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Sungai Tangka, pada Sabtu (6/8/2022) malam. (Foto: ABATANEWS/Cinno)

ABATANEWS, MAKASSAR – Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri mengakui tengah melakukan penjajakan figur yang tepat untuk didorong maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Termasuk, kedatangannya di Sulsel selama 4 hari tak lepas dari upaya mencari figur, khususnya untuk wilayah kawasan Indonesia Timur.

“Ini lirik melirik sudah luar biasa. Tentu kita upayakan, salah satu tujuan kita ke sini untuk melirik (tokoh Indonesia Timur),” kata Salim kepada awak media, pada Senin (8/8/2022).

Baca Juga : Mentan Amran Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Program Cetak Sawah di Merauke

Kendati demikian, Salim mengakui, belum pernah bertemu dengan tokoh tertentu untuk didorong maju pada Pilpres, khususnya dari kawasan Indonesia Timur.

“Saat ini (memang) belum. Tetapi tentu kita akan jajal,” tegasnya.

Seperti diketahui, saat ini ada dua figur dari Sulawesi Selatan yang kerap disebut-sebut bisa masuk bursa pada pilpres mendatang, yakni Syahrul Yasin Limpo dan Andi Amran Sulaiman.

Baca Juga : Mentan Amran Copot Pejabat Eselon II yang Terima Suap Rp700 Juta

Hanya saja, keduanya tidak direpresentasikan sebagai figur calon presiden, melainkan hanya sebagai calon wakil presiden.

PKS juga, lanjut Salim, kini tengah intens melakukan komunikasi politik dengan sejumlah parpol. Misinya belum sampai pada membentuk poros koalisi, melainkan berjuang untuk menurunkan syarat usungan capres-cawapres.

“Kita juga masih mengupayakan Judicial review di MK. Masih berjalan. Memang 20 persen tidak mudah, oleh karena itu PKS mengajukan itu. Antara 7-9 persen,” katanya.

Baca Juga : Dua Putra Sulsel Dipanggil Prabowo untuk Jadi Menteri di Periode Mendatang

Seperti diketahui, salah satu syarat yang selama ini masih dianggap memberatkan oleh sejumlah parpol ialah ambang batas Presidential Threshold.

Kandidat yang bisa menjadi calon pada Pilpres mendatang ialah mereka yang mendapat dukungan dari parpol atau gabungan parpol yang memiliki minimal 20 persen kursi di DPR RI, berdasarkan hasil Pemilu 2019 lalu.

Saat ini, PKS memiliki 50 legislator di DPR RI atau sekitar 8,7 persen dari perolehan total kursi di DPR RI sebesar 575 orang.

Penulis : Wahyuddin
Komentar