Senin, 14 Februari 2022 17:05

Kemenkes: 66 persen Pasien Omicrom Belum Divaksinasi Lengkap

Foto: Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/Stockcrafter)
Foto: Ilustrasi (Getty Images/iStockphoto/Stockcrafter)

ABATANEWS, JAKARTA — Kemenkes mengungkap jumlah terbesar korban Covid-19 yakni mereka yang belum divaksinasi lengkap.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid. mengatajan pemerintah berupaya melakukan pencegahan seperti penguatan testing, tracing, dan treatment terus dilakukan untuk mencegah perluasan penyebaran virus COVID-19 varian Omicron.

Salah satunya mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan juga dilakukan, termasuk menjaga tempat tidur rumah sakit tetap di angka optimal dan mampu merawat pasien yang membutuhkan seperti pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid.

Baca Juga : Ahmad Dhani Tuai Hujatan Usai Sebut K-Pop Seperti Wabah Covid-19

“Pasien yang memiliki komorbiditas dan belum mendapat vaksinasi lengkap adalah korban terbesar dari COVID-19. Data Kemenkes pada periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66% di antaranya belum divaksinasi lengkap,” ujarnya dikutip Kementerian Kesehatan, Senin (14/2/2022)

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa vaksinasi terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat terinfeksi COVID-19. Hingga saat ini vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia masih memiliki efektivitas untuk memproduksi antibodi bagi varian COVID-19 apapun termasuk Omicron.

Menyikapi kebutuhan tenaga kesehatan untuk menghadapi kondisi terburuk tengah dipersiapkan. Menurutnya kekurangan tenaga kesehatan dapat diatasi oleh fasilitas pelayanan kesehatan melalui pengaturan SDM, sehingga tidak berdampak pada pelayanan kesehatan.

Baca Juga : Pemerintah Indonesia Resmi Cabut Status Pandemi COVID-19

“Strategi internal rumah sakit dapat dilakukan dengan pengaturan jadwal shift, mobilisasi tenaga kesehatan dari unit lain untuk membantu pelayanan di layanan COVID-19. Dilakukan juga penyediaan transportasi antar jemput dan akomodasi untuk staf, mengurangi atau menunda layanan non emergensi, serta meningkatkan layanan telemedisin,” jelas dr. Nadia.

Dengan pasien OTG atau yang bergejala ringan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat di tempat-tempat yang disediakan pemerintah seperti di RSDC Wisma Atlet, Rusun Nagrak, Ngawi, dan Pasar Rumput di Jakarta.

Dalam masa isoman maupun isoter, Kemenkes memberikan layanan konsultasi kesehatan secara gratis baik melalui platform telemedisin maupun dari petugas kesehatan yang ada di puskesmas. Kemenkes juga menyediakan paket obat dan multivitamin bagi pasien isoman dan isoter secara gratis agar segera pulih.

Komentar