ABATANEWS, BANDA ACEH – Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 yang juga Ketua Umum DMI Jusuf Kalla (JK), mengajak masjid tidak hanya difungsikan sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, persatuan, serta penggerak kebangkitan sosial dan ekonomi masyarakat Aceh.
Hal itu disampaikan JK saat bersilaturahmi dengan jamaah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Kamis malam (18/12/2025).
Dalam sambutannya, JK menyampaikan rasa duka mendalam atas berbagai musibah yang melanda Aceh dan wilayah Sumatera lainnya. Ia mendoakan para korban agar mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT serta berharap masyarakat diberi kekuatan menghadapi cobaan.
Baca Juga : Jusuf Kalla: Penanganan Bencana Dilakukan dalam Tiga Tahap
“Setiap bencana pasti mengandung hikmah dan jalan keluar. Jalan keluar itu hanya bisa kita capai jika ada persatuan, kesamaan pandangan, dan doa bersama,” ujar JK.
JK mengingatkan bahwa Masjid Raya Baiturrahman memiliki sejarah penting sebagai simbol keselamatan dan persatuan rakyat Aceh, termasuk saat tsunami 21 tahun lalu. Menurutnya, masjid harus terus dimakmurkan dan dimanfaatkan untuk membangun masyarakat yang religius sekaligus mandiri.
Sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), JK menegaskan prinsip utama DMI adalah memakmurkan dan dimakmurkan masjid, yakni menjadikan masjid sebagai pusat ibadah, pendidikan, hubungan sosial, serta penggerak kemajuan bangsa.
Baca Juga : Pasca Banjir Bandang, Rp 60 Triliun Digunakan Purbaya Pulihkan Sumatera
Ia juga menyoroti pentingnya menjaga lingkungan, khususnya hutan, agar bencana seperti banjir tidak terulang. Menurut JK, kerusakan alam sering kali menjadi faktor utama penyebab bencana yang menelan banyak korban.
Selain itu, JK mendorong kebangkitan semangat kerja dan kewirausahaan masyarakat Aceh. Ia menilai kemajuan ekonomi merupakan bagian penting dari ajaran Islam, terutama dalam konteks muamalah.
“Islam bukan hanya bicara halal dan haram, tetapi juga mendorong umatnya untuk kuat secara ekonomi. Dari lima rukun Islam, dua di antaranya mensyaratkan kemampuan ekonomi,” jelasnya.
Baca Juga : Di Unhas, JK Soroti Perangkap Pendapatan Menengah dan Ketergantungan SDA Indonesia
JK mencontohkan Rasulullah SAW yang berprofesi sebagai pedagang selama 27 tahun sebelum diangkat menjadi rasul. Menurutnya, hal tersebut menjadi teladan bahwa bekerja keras dan berusaha adalah bagian dari ibadah.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi agar Aceh mampu mengelola kekayaan alamnya sendiri dan tidak tertinggal dari daerah atau negara lain.
Di akhir sambutan, JK mengajak para ulama, tokoh masyarakat, dan generasi muda untuk menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan umat yang berorientasi pada kemajuan, kedamaian, dan kesejahteraan.
Baca Juga : Tim Medis Sulsel Layani 14 Posko Kesehatan di Kecamatan Terdampak Banjir di Aceh Tamiang
> “Perjuangan hari ini bukan lagi dengan senjata, tetapi dengan pikiran, kerja keras, dan usaha untuk mengatasi kesulitan masyarakat,” tutup JK.
Silaturahmi tersebut dihadiri pengurus masjid, tokoh agama, serta ratusan jamaah Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.(*)