ABATANEWS, LUTRA – Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengaku inflasi di daerah yang dipimpin mengalami defisit 0,01 persen diakhir tahun. Angka itu, terjadi pada bulan November 2023 ini.
Menurutnya, angka tersebut cukup menggembirakan. Namun, dirinya mengingatkan terhadap semua pihak agar perlu adanya antisipasi.
“Tetapi perlu diantisipasi, jangan sampai terlalu lama mengalami deflasi,” imbuhnya saat memimpin High Level Meeting (HLM) dalam rangka mengendalikan laju inflasi Jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di Ruang Command Center, Kantor Bupati Luwu Utara, Senin, (18/12/2023)
Baca Juga : TP PKK Lutra Gelar Peringatan HGK Ke-57, Bupati Indah: Momen Berbagi Kisah, Inspiratif dan Motivasi
“Karena jika deflasi terlalu lama maka tidak akan terjadi perputaran ekonomi. Kalaupun ada, maka akan sangat kecil. Sementara kita juga mendorong perputaran ekonomi,” sambung pubati perempuan pertama di Sulsel ini.
Untuk itu, Isteri Anggota DPR-RI, Muhammad Fauzi ini menyebutkan beberapa langkah utama yang perlu dilakukan dalam mengendalikan inflasi sekaligus mencegah deflasi berkepanjangan.
“Rapat yang kita lakukan ini ingin memantau, yang pertama ketersediaan pasokan setiap komoditas, kedua keterjangkauan harga, dan ketiga distribusinya,” sebutnya.
Baca Juga : Perigati Hari Pahlawan, Bupati Indah Silaturahmi Dengan LVRI Kabupaten Luwu Utara
Kemudian ada beberapa langkah yang didorong pemerintah dalam menjaga ketersediaan pasokan. Seperti memastikan pekarangan pangan lestari, pertanian keluarga melalui 3K.
“Yaitu kebun, kolam dan kandang, kemudian peningkatan produksi ternak, tanaman pangan, perikanan budidaya dan tangkap. Juga pembudidayaan LKM dan UMKM,” tambahnya.
Adapun 20 komoditi yang diukur dan dipantau, yaitu Beras, daging sapi, Daging Ayam Ras, Telur ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, bawang putih, tepung terigu, udang, ikan kembung, mie instan, tempe, tahu.
Baca Juga : Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Pahlawan, Ini Pesan Bupati Indah
“Kemudian pisang, susu bubuk balita, susu bubuk, dan jeruk. Selain itu, kita juga perlu memastikan ketersediaan gas elpiji dan BBM,” pinta Indah.
Adapun egiatan High Level Meeting secara rutin digelar khususnya menjelang hari-hari besar, termasuk menjelang perayaan hari natal dan tahun baru 2024. Menariknya tahun baru kali ini juga bertepatan dengan masa kampanye.
“Alhamdulillah secara nasional kondisi inflasi kita cukup terkendali. Kemudian kalau kita lihat berdasarkan data SP2KP Kemendag dan analisis BPS minggu pertama bulan Desember 2023, Kabupaten Luwu Utara ini termasuk salah satu kabupaten yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Kerja (IPK) yang tinggi di Sulawesi Selatan. Angkanya mencapai 1,943%, dengan komoditi andil terbesar di antaranya cabe rawit, cabe merah, dan bawang merah,” pungkasnya.