ABATANEWS – PT Bio Farma (Persero) menyebut Indonesia baru akan memulai uji klinik vaksin virus corona (Covid-19) sebagai booster atau dosis tambahan pada awal tahun 2022. Uji klinik itu bakal menggandeng perusahaan farmasi asal China, Sinovac.
Kabag Ops Pelayanan PT Bio Farma Erwin Setiawan menambahkan, uji klinik ini bertujuan untuk menentukan sejauh mana kadar efikasi atau efektivitas vaksin booster dalam memberikan proteksi tambahan terhadap imun tubuh.
“Terkait booster memang baru akan dilakukan di Januari 2022, kita akan kerja sama dengan Sinovac untuk melakukan studi efikasi dosis booster, paling cepat tahun depan dilaksanakan,” kata Erwin, dikutip dari CNNIndonesia.com, pada Kamis (18/11/2021).
Baca Juga : Keluar Negeri Sekarang Juga Wajib Vaksin Booster
Kendati demikian, Erwin memastikan hasil uji klinik vaksin booster oleh Sinovac di China menunjukkan hasil yang cukup baik. Menurutnya pemberian booster berdampak pada peningkatan imunitas yang cukup tinggi dalam melawan virus corona.
Erwin juga menyebut, selain Sinovac pihaknya juga tengah bekerjasama dengan Sinopharm untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dengan begitu, apabila pemberian booster Sinovac dan Sinopharm sudah mendapat lampu hijau, maka ketersediaan vaksin covid-19 bukan hambatan utama.
“Rencana vaksinasi booster, kita akan mengoptimalkan kerjasama dengan Sinovac untuk meningkatkan kapasitas produksi yang sudah kita miliki,” kata dia.
Baca Juga : Mulai Hari Ini, Naik Pesawat Udara Tak Lagi Pakai PCR dan Antigen
Lebih lanjut, Erwin juga mengaku belum bisa memastikan terkait besaran tarif vaksin booster pada tahun depan. Ia menyebut, saat ini pemerintah masih menghitung perkiraan harga bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Namun sebagaimana diketahui, vaksin booster diberikan secara tidak gratis.
Pemerintah nantinya hanya akan menanggung biaya vaksin covid-19 pada warga yang terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Selain dari peserta PBI, warga harus membayar untuk mendapat booster vaksin covid-19.
“Sebagai referensi, kemarin ini kan vaksin yang berbayar yang digunakan vaksin Gotong Royong itu kurang lebih harganya sekitar Rp188 ribu kalau tidak salah, dan juga dasar layanan Rp177 ribu. Itu mungkin referensi saat ini untuk vaksin berbayar yang ditujukan untuk badan usaha,” ujar Erwin.
Baca Juga : Ingat! Hari Ini Masuk Mal dan Jalan-jalan Wajib Sertakan Vaksin Booster
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya menegaskan pemberian booster vaksin covid-19 kepada masyarakat hanya akan dimulai ketika sasaran vaksinasi nasional yang sudah menerima vaksin dua dosis mencapai 50 persen.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut ketetapan tersebut telah sesuai dengan rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI). Nadia juga mewanti-wanti bahwa program booster vaksin covid-19 nantinya akan menyasar kelompok rentan terlebih dahulu, yaitu warga lanjut usia. (*)