Minggu, 30 Maret 2025 19:18

Indonesia Pimpin Koordinasi ASEAN dalam Penyaluran Bantuan Gempa Myanmar-Thailand

Potret tim penyelamat bekerja di lokasi gedung tinggi yang sedang dibangun yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Bangkok, Thailand, Jumat, 28 Maret 2025. (AP/Sakchai Lalit)
Potret tim penyelamat bekerja di lokasi gedung tinggi yang sedang dibangun yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 skala Richter di Bangkok, Thailand, Jumat, 28 Maret 2025. (AP/Sakchai Lalit)

ABATANEWS, JAKARTA — Indonesia mengambil peran aktif dalam koordinasi bantuan kemanusiaan ASEAN setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar dan Thailand pada 28 Maret 2025. Dalam Pertemuan Darurat Menteri Luar Negeri ASEAN yang diselenggarakan secara daring, Menlu RI Sugiono menegaskan kesiapan Indonesia dalam mendukung pemulihan di kedua negara tersebut.

“Saya menyampaikan duka cita dan simpati mendalam atas gempa yang terjadi di Myanmar dan Thailand. Doa kami menyertai rakyat Myanmar dan Thailand yang terdampak. Indonesia siap memberikan bantuan yang dibutuhkan masyarakat Myanmar dan Thailand,” ujar Menlu Sugiono, seperti dikutip dari situs Kemlu RI.

Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Indonesia mengerahkan berbagai bentuk bantuan, termasuk Tim Urban Search and Rescue (USAR), Tim Emergency Medical Team (EMT), serta logistik dan peralatan senilai 1 juta dolar AS. Bantuan ini akan dikirim secara bertahap, dengan Tim INASAR dijadwalkan berangkat ke Myanmar pada 1 April 2025, sementara Tim EMT dan bantuan logistik akan dilepas oleh Presiden RI di Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta pada 3 April 2025.

Selain bantuan langsung, Indonesia juga telah mengirimkan dua perwakilan untuk bergabung dalam ASEAN-ERAT yang tiba pada 30 Maret 2025 bersama anggota ASEAN lainnya. Menlu Sugiono menekankan pentingnya koordinasi jangka panjang dalam pemulihan pasca-bencana.

“Mengingat luasnya wilayah yang terdampak, maka bantuan yang diperlukan bukan bantuan yang bersifat instan. Diperlukan koordinasi erat jangka panjang antar negara-negara ASEAN untuk memastikan pemulihan bagi saudara-saudara kita di Myanmar dan Thailand,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, para Menlu ASEAN menyepakati langkah-langkah strategis untuk mempercepat respons darurat, termasuk melalui ASEAN Standby Arrangements, pengerahan ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ASEAN-ERAT), serta pemanfaatan Disaster Emergency Logistics System for ASEAN (DELSA) untuk memastikan distribusi bantuan yang cepat dan tepat sasaran.

Para Menlu juga menyoroti pentingnya stabilitas regional dalam mendukung distribusi bantuan kemanusiaan, serta mendorong rekonsiliasi nasional di Myanmar guna menciptakan perdamaian jangka panjang di kawasan.

Penulis : Wahyuddin
Komentar