ABATANEWS, MAKASSAR – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Rakornas Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) 2021 pada Kamis (16/12/2021). Kegiatan ini dalam rangka meningkatkan akses layanan keuangan bagi masyarakat dan juga meningkatkan peran TPKAD.
Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh gubernur, wali kota, dan bupati se-Indonesia. Tak ketinggalan Wali Kota Makassar, Moh. Ramdhan ‘Danny’ Pomanto yang bergabung secara virtual dari kediaman pribadinya.
Dengan mengangkat tema “Percepatan Akses keuangan Daerah untuk Mendukung Pemulihan Secara Ekonomi Nasional”, Danny pun bersedia bersinergi dan berinovasi terutama pada pembukaan akses keuangan daerah menuju pembangunan ekonomi yang inklusif.
Baca Juga : Arwin Azis Tekankan Profesionalisme dan Integritas kepada 1.877 Pengawas TPS se-Makassar
“Disampaikan dari Dewan Komisioner OJK Bidang edukasi dan perlindungan Konsumen hingga saat ini sudah terbentuk 325 TPKAD ini merupakan sudah meningkatnya kesadaran dan sinergitas antara daerah dan pusat untuk menumbuhkan akses keuangan di masing-masing daerah,” ucapnya.
Di Makassar sendiri, selama masa pandemi sudah banyak bersinergi dengan berbagai pihak untuk membantu para UMKM agar bisa terus bertumbuh dengan berbagai program yang dicetuskan dalam salah satu sistem Makassar Recover yakni pemulihan ekonomi.
Sementara itu, Anggota Dewan Komisioner, Tirta Segara mengatakan ada beberapa langkah strategis yang disiapkan OJK untuk mendukung percepatan akses keuangan digitalisasi diantaranya pembukaan rekening tabungan satu rekening satu pelajar yang dikemas dalam program kejar.
Baca Juga : Jaga Keamanan Logistik Pilkada, Pemkot Makassar Siapkan Armada dan Apar
“Aksi pelajar indonesia nabung. Saat ini sudah ada 43,4 juta rekening tabungan yang telah dibuka oleh segmen pelajar sebesar 67,2 persen dari total semua pelajar indonesia dengan totalan jumlah 23,6 Triliun. Kedua ada pembiayaan kredit melawan rentenir dan mengurangi ketergantungan dari pinjaman online. Hingga saat ini skema kredit pembiayaan sudah sekitar 134 ribu debitur dengan totalan Rp 1,3 Triliun,” bebernya.
Tak hanya itu, ada beberapa target ke depan yang akan disasar yakni pemanfaatan produk UMKM pada segmen digitalisasi keuangan.
“Saya berharap program kita mendapat dukungan dan sinergitas dari semua pihak agar dapat mendorong akses percepatan keuangan digitalisasi agar UMKM bisa naik kelas, UMKM kuat, ekonomi tumbuh disetiap daerah,” harap Tirta. (*)