ABATANEWS – Ivermectin disebut mampu mengatasi Covid-19. Namun ternyata, banyak hal negatif yang ditimbulkan dari obat ini.
Studi terbaru mengungkapkan, bahwa efek terapi Ivermectin pada laki-laki dapat berpengaruh pada kesehatan reproduksi laki-laki.
Para peneliti di tiga universitas di Nigeria mempelajari efek Ivermectin, yang digunakan untuk mengobati kebutaan sungai atau kebutaan yang terjadi karena penyakit dan kondisi medis lainnya pada manusia, terhadap jumlah sperma laki-laki.
Baca Juga : Ahmad Dhani Tuai Hujatan Usai Sebut K-Pop Seperti Wabah Covid-19
Menurut penelitian mereka, 85 persen lelaki yang menggunakan Ivermectin menjadi steril atau bisa mengarah ke kemandulan.
Ivermectin sering digunakan sebagai obat cacing untuk memerangi parasit pada hewan dan beberapa orang telah menggunakannya untuk melawan COVID-19 meskipun ada rekomendasi para ahli kesehatan yang melarangnya.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Nigeria menyaring 385 pasien dengan kebutaan sungai untuk menyelidiki efek Ivermectin pada fungsi sperma.
Baca Juga : Pemerintah Indonesia Resmi Cabut Status Pandemi COVID-19
Para peneliti menemukan bahwa 85 persen dari semua pasien lelaki yang dirawat di pusat tertentu dengan ivermectin di masa lalu yang pergi ke laboratorium untuk tes rutin ditemukan telah mengembangkan berbagai bentuk, tingkat dan derajat disfungsi sperma.
Disfungsi antara lain, jumlah sperma rendah, morfologi sperma yang buruk, dua kepala, kepala kecil, ekor ganda, tidak adanya ekor, sel sperma albino, azoospermia atau tidak adanya sperma motil, dan motilitas sperma yang buruk.
“Ada penurunan yang signifikan dalam jumlah sperma pasien setelah perawatan mereka dengan Ivermectin,” penulis penelitian menyimpulkan dikutip dari suara.com.
Baca Juga : Aturan Baru Soal Covid-19: Tak Ada Lagi Kewajiban Kenakan Masker
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak mengizinkan atau menyetujui Ivermectin untuk mengobati atau mencegah COVID-19 pada manusia atau hewan.
“Jangan pernah menggunakan obat yang ditujukan untuk hewan pada diri sendiri atau orang lain. Produk hewan Ivermectin sangat berbeda dari yang disetujui untuk manusia. Penggunaan Ivermectin hewan untuk pencegahan atau pengobatan COVID-19 pada manusia berbahaya,” lapor FDA.
Dr Ogechika Alozie, pakar penyakit menular di El Paso, mengatakan untuk menggunakan metode pengobatan Covid-19 yang sudah teruji.
Baca Juga : Sempat Ditunda Karena Covid-19, Lutra Siap Ikut PENAS XVI di Padang
“Kenyataannya adalah ini: hal-hal yang kita tahu bekerja sejauh ini, deksametason, actemra, remdesivir di rumah sakit. Hal-hal yang berfungsi sebelum Anda pergi ke rumah sakit seperti infus antibodi dan vaksin memiliki lebih banyak data daripada Ivermectin, ”katanya.
Uji klinis yang mengevaluasi apakah tablet Ivermectin dapat digunakan untuk mengobati COVID-19 sedang berlangsung, tetapi saat ini tidak ada data yang tersedia untuk menunjukkan kemanjuran dalam memerangi virus.