Jumat, 29 April 2022 08:15

Final Lantang Bangngia Run Race, Ini Pesan Danny Pomanto

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto saat menjadi juru star final Lantang Bangngia Run Race tingkat kota di Jl Penghibur, Makassar, Kamis malam (28/4/2022). (foto: Humas Pemkot)
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto saat menjadi juru star final Lantang Bangngia Run Race tingkat kota di Jl Penghibur, Makassar, Kamis malam (28/4/2022). (foto: Humas Pemkot)

ABATANEWS, MAKASSAR – Wali Kota Moh Ramadhan “Danny” Pomanto menyaksikan final Lantang Bangngia Run Race (LBRC) 2022. Perlombaan lari 100 meter tingkat kota ini, berlangsung di jalan Penghibur, Kamis malam (28/4/2022).

Dalam sambutannya, Danny sapaannya mengapresiasi semua unsur yang telah ikut serta mensukseskan Lantang Bangngia Run Race ini. Sebab, ajang ini bisa terlaksana dan sukses padahal dengan cara spontanitas.

“Kreasi dengan baik, bersama dengan semua unsur Pemkot Makassar, KONI, komunitas olah raga, komunitas pemuda dan ormas besar lainnya berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ucap Danny.

Baca Juga : Arwin Azis Tekankan Profesionalisme dan Integritas kepada 1.877 Pengawas TPS se-Makassar

Danny berharap dengan adanya LBRC mampu menghasilkan atlit yang dapat mengharumkan nama Sulsel. Utamanya Kota Makasar di ajang lomba lari nasional maupun internasional.

“Hari ini kita bersatu, membuat suatu kegiatan untuk menyalurkan bakatnya di jalanan yang sehat dan menghasilkan atlit lari yang dapat mengharumkan Sulsel dan Indonesia,” ujarnya.

Menurut Danny LBRC yang terselenggara sudah mempunyai aturan serta telah mendapat pengawasan dari Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI). “Lomba balap lari ini pesertanya bebas, baik dengan menggunakan sepatu maupun tanpa menggunakan sepatu, Tetapi aturannya sudah dibuat dan mendapat pengawasan dari PASI,” tutur Danny.

Baca Juga : Jaga Keamanan Logistik Pilkada, Pemkot Makassar Siapkan Armada dan Apar

Lanjut Danny ajang ini merupakan ide – ide dari ormas yang ada di masyarakat telah bersatu mengakomodir pertandingan yang begitu semarak malam ini. “Kenapa mesti dilaksanakan lantang bangngia, karena biasa setelah orang tarwih, waktu sunyi tidak padat, diisi dengan lari seperti ini, sehingga saat istirahat tidurnya akan pulas,” jelasnya.

Penulis : Azwar
Komentar