Kamis, 30 September 2021 19:31

Dukung Industri Terbarukan, Raja Minyak Dunia Ini Beralih ke Bisnis Baterai

Alex Beard (dok Reuters)
Alex Beard (dok Reuters)

ABATANEWS — Pernah menjadi salah satu pedagang minyak paling kuat di dunia, Alex Beard mantan eksekutif Glencore sekarang mengumpulkan dana untuk membangun portofolio bisnis baterai di Inggris demi mendukung industri energi terbarukan.

Dalam wawancara pertamanya sejak meninggalkan raksasa komoditas itu pada 2019, miliarder Beard mengatakan, dana investasi Adaptogen Capital-nya berencana untuk membangun penyimpanan dengan kapasitas setidaknya 500 megawatt (MW) untuk suplai ketika pasokan listrik berkurang.

Baca Juga : Kementerian ESDM Tak Akan Geser Subsidi Energi untuk Dorong EBT

Di masa kejayaannya di Glencore, tim Beard memperdagangkan sebanyak 7% minyak dunia. Fakta bahwa dia beralih untuk mendukung energi terbarukan adalah sinyal arah bisnis industri energi global.

“Saya punya waktu untuk karir kedua di pasar energi. Ini bukan minyak dan gas, tetapi transisi dari karbon yang paling relevan untuk 25 tahun ke depan,” katanya kepada Reuters di kantornya di Regent Street di London.

Penggalangan dana Adaptogen Capital datang pada saat industri energi Inggris menghadapi salah satu krisis terburuk selama beberapa dekade . Badai pasokan gas yang rendah secara global telah membuat harga melonjak sementara tenaga angin dan nuklir tidak mampu mengatasi kekurangan tersebut.

Baca Juga : Tokoh Pemuda Bantaeng, Jabal Nur Sambut Baik Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Sulsel

“Krisis saat ini memberi Anda gambaran tentang apa yang akan semakin sering kita alami,” kata Beard, yang berusia 54 tahun.

“Baterai memberi Anda stabilitas ketika jaringan menjadi tidak stabil dan merupakan aset pendukung utama dalam transisi energi.” lanjutnya.

Ketika ekonomi menjauh dari bahan bakar fosil, jaringan listrik menjadi semakin penting dan pemerintah serta perusahaan mencari cara untuk membuatnya lebih tangguh untuk menghindari pemadaman pasokan dan volatilitas harga yang telah mengganggu jaringan dari China ke California pada tahun lalu.

Baca Juga : Ilmuan Ciptakan Baterai Fleksibel Mirip Sisik Ular

Pasokan energi terbarukan seperti angin dan matahari dapat berfluktuasi tergantung pada cuaca sehingga tidak selalu sesuai dengan permintaan. Penyimpanan baterai dinilai sebagai cara untuk membantu meredam kekurangan pasokan.

Saat ini, Inggris memiliki kapasitas baterai operasional 1,1 gigawatt (GW) untuk menyimpan daya yang kemudian dapat diumpankan kembali ke jaringan listrik bila diperlukan. Tambahan 15 GW kapasitas sedang dibangun atau sedang direncanakan, sebagian besar oleh perusahaan juga berinvestasi dalam aset listrik terbarukan.

Beard mengatakan penyimpanan 500 MW Adaptogen akan menggunakan teknologi baterai lithium-ion. Itu akan cukup untuk memasok sekitar 750.000 rumah di Inggris, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data National Grid.

Baca Juga : Ilmuan Ciptakan Baterai Fleksibel Mirip Sisik Ular

National Grid memperkirakan saat negara tersebut mengalami dekarbonisasi dengan cepat, negara tersebut dapat membutuhkan lebih dari 40 GW kapasitas penyimpanan pada tahun 2050.

“Dunia telah belajar bagaimana membangun energi terbarukan dalam skala besar dan sekarang kita perlu membangun penyimpanan yang cukup untuk mempercepat transisi itu,” kata Beard.

Komentar