ABATANEWS, JAKARTA – Drama kolosal terbaru Thailand berjudul The Empress of Ayodhaya atau Mae Yua yang dibintangi oleh aktris Davika Hoorne mendadak jadi sorotan netizen internasional. Bukan tanpa sebab, drama ini menuai kontroversi karena membuat adegan kucing kejang-kejang asli tanpa efek editan CGI.
Dilansir dari Asiaone, cuplikan video tersebut menjadi perbincangan netizen di media sosial X. Pada episode kelima, karakter Indravedi (Fern Nopjira Lerkkajornnamkul) curiga minumannya dicampur dengan obat bius.
Kemudian, Indravedi meminta pengasuh Thongdee (Ja Molywon Phantara) untuk mengujinya pada kucing hitam. Setelah diminum, kucing hitam itu tampak lemas tidak berdaya hingga tergeletak di tanah.
Baca Juga : Viral Pria Curi Spion Mobil, Santai Beraksi Saat Jalanan Macet
Kucing itu mengalami kejang-kejang sambil mengeong. Lalu, kamera menyoroti Indravedi yang terlihat khawatir, sementara Thongdee menyatakan bahwa kucing hitam itu sudah mati.
Adegan itu memancing kemarahan publik khususnya cat lovers yang merasa khawatir dengan kondisi kucing tersebut. Tak sedikit netizen mempertanyakan apakah proses syuting diawasi oleh dokter hewan.
Banyak penonton menilai drama tersebut berlebihan karena memberikan obat bius pada kucing untuk adegan diracun agar bisa menunjukkan adegan kejang-kejang. Mereka menilai bahwa teknologi CGI sudah canggih, namun pihak produksi drama lebih memilih menggunakan kucing sungguhan.
Baca Juga : Viral Bocah SD Nekat Kemudikan Mobil Pikap Bawa Puluhan Teman Sekolahnya
“Padahal pas scenenya lewat tuh gue udah wondering gimana tuh kucing bisa mati, kalau cgi gak mungkin soalnya smooth bgt, tapi kalau boneka dia beneran kejang-kejang. Eh pake kucing beneran, stress lo semua. Orang gila,” tulis seorang netizen Indonesia.
Sementara itu, sutradara drama The Empress of Ayodhaya, Sant Srikaewlaw memberikan tanggapan atas berbagai kritik terkait adegan kontroversial tersebut. Melalui pernyataannya di Facebook, dia memastikan bahwa kucing tersebut dalam kondisi aman dan sehat.
Sant menjelaskan bahwa kucing tersebut memang diberi obat bius untuk adegan kejang-kejang dan kematian. Namun, proses tersebut mendapat pengawasan secara ketat oleh pemilik kucing dan ahli hewan di lokasi syuting.
Baca Juga : Pemuda di Makassar Kedapatan Begal Payudara di CPI, Dapat Salam Olahraga dari Warga
Demi menghilangkan keraguan publik, Sant mengunggah video kucing berwarna hitam itu untuk meyakinkan publik bahwa kondisinya sehat dan baik-baik saja. Dia memastikan akan membawa kucing itu untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan mengungkapkan hasilnya secara tertulis sebagai bukti.
“Kejadian ini telah mengajarkan saya untuk menyadari tanggung jawab saya dan akan berhati-hati agar hal ini tidak terjadi lagi. Saya ingin meminta maaf dari lubuk hati saya,” tulis Sant dikutip dari South China Morning Post.
Disisi lain, rumah produksi Channel One 31 memberikan klarifikasi dan permohonan maaf kepada masyarakat terkait adegan tersebut.
Baca Juga : Viral Bus di Jepang Gunakan Kata-kata Bahasa Indonesia ‘Pulang Malu Tak Pulang Rindu’
“Kucing-kucing yang digunakan dalam pengambilan gambar berasal dari perusahaan model hewan yang telah khusus menggunakan hewan dalam pembuatan drama dan film selama lebih dari 10 tahun. Mereka adalah pemilik kucing-kucing tersebut dan telah merawatnya sepanjang proses pengambilan gambar,” tulis Channel One 31.
Channel One 31 meminta maaf dan mengakui bahwa adegan yang ditampilkan dalam drama tersebut telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi penonton.
“Channel One 31 menyesali dan meminta maaf atas kejadian ini yang telah menyebabkan ketidaknyamanan bagi penonton,” lanjutnya.
Baca Juga : Viral Pengusaha Asal Surabaya Intimidasi Siswa, Paksa Sujud Sambil Menggonggong
Channel One 31 memastikan akan mempertimbangkan saran dan komentar saat bekerja dengan hewan dan mengambil tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi.