ABATANEWS, MAKASSAR – Kasus Covid 19 di kota Makassar naik beberapa hari terakhir. Total jumlah kasus yang positif Covid 19 di kota Makassar sampai 3 Februari kemarin mencapai 182 kasus.
Dari 182 tersebut, satgas Covid 19 belum belum ada yang terinfeksi varian omicron. Namun, Dinas kesehatan (Dinkes) Makassar menemukan ada 11 kasus yang suspek corona.
Baca Juga : Andi Arwin Azis Akhiri Masa Jabatan sebagai Pjs Wali Kota Makassar dengan Senam Bersama dan Apel
“Sampelnya sementara kita kirim ke Litbangkes untuk diteliti. Karena yang berhak mengumumkan itu omicron hanya dari Litbangkes,” ujar kepala Dinas Kesehatan Makassar Nursaidah Sirajuddin.
Namun, untuk di Sulsel beberapa waktu lalu telah ditemukan warga yang positif Covid 19 Varian omicron. Dia adalah warga Takalar dan langsung diberikan perawatan Kemudian diisolasi.
Sementara itu, Ketua Tim Epidemiologi Covid-19 Kota Makassar Ansariadi menjelaskan bahaya dari omicron ini. Menurutnya, virus ini bermutasi sehingga muncul omicron setelah delta.
Baca Juga : Andi Arwin Azis Tegaskan Penyusunan RAPBD 2025 Telah Berpedoman Pada UU
Saat ini katanya, gelombang ketiga akan masuk di kota Makassar dengan varian baru yaitu omicron. “Dan Kemungkinan besar, lebih banyak yang tertular dibandingkan saat delta,” ujarnya.
Pasien yang terkena omicron lebih berbahaya, dibandingkan dengan varian delta. Omicron ini menyerang bagian tenggorokan manusia.
“Kedua Omicron beratnya lebih menyakitkan. Virusnya banyak tinggal di tenggorokan kalau delta tinggal di paru paru. Makanya orang biasa lebih berat batuk,” paparnya.
Baca Juga : PJ Sekda Kota Makassar Hadiri Rapat Paripurna Tentang Pemandangan Umum Fraksi
Namun, untuk menekan angka kematian setelah omicron mulai menyerang. Menurutnya, dipercepat Vaksinasi lengkap, artinya vaksinasi dosis satu hingga tiga.
“Perlu ada penekanan pada Vaksinasi. Karena orang yang sudah divaksin akan berbeda dengan orang yang belum divaksin, tingkat kematian lebih rendah ketika sudah divaksin,” tutupnya