ABATANEWS – Laboratorium yang menguji sampel Covid-19 di Inggris bagian tengah ditutup sementara.
Penutupan dilakukan menyusul kekhawatiran bahwa lab itu telah salah memberikan hasil tes PCR negatif orang-orang yang sebenarnya terinfeksi.
Badan pemerintah untuk pelacakan dan pencegahan Covid-19, NHS Test and Trace, meluncurkan penyelidikan terhadap salah satu laboratorium di Wolverhampton setelah muncul laporan bahwa orang-orang mendapatkan hasil tes PCR negatif, namun alat tes cepat LFD menunjukkan hasil positif.
Penasihat pemerintah mengatakan tes PCR lebih akurat ketimbang LFD, dan warga bisa menyudahi masa isolasi mandiri jika hasil tes LFD positif diikuti hasil tes PCR negatif.
Baca Juga : Ahmad Dhani Tuai Hujatan Usai Sebut K-Pop Seperti Wabah Covid-19
Dikutip dari Republika.co.id, UKHSA menyebutkan bahwa sekitar 43 ribu orang kemungkinan mendapat hasil tes PCR negatif yang salah, mayoritas di South West England.Kemungkinan tersebut menurunkan perkiraan jumlah orang yang terinfeksi virus corona antara 8 September-12 Oktober.
“Kami langsung menangguhkan pengujian di laboratorium ini sambil terus melakukan penyelidikan,” kata Dr Will Welfare, Direktur Kejadian Kesehatan Masyarakat.
“Tidak ada bukti kerusakan pada alat tes LFD atau PCR itu sendiri dan masyarakat mesti tetap percaya diri dalam menggunakan alat tersebut dan percaya dengan layanan di laboratorium lain.”
Baca Juga : Pemerintah Indonesia Resmi Cabut Status Pandemi COVID-19
Immensa Health Clinic, sebagai pengelola laboratorium tersebut, mengatakan pihaknya “sedang berkoordinasi erat” dengan UKHSA dalam penyelidikan tersebut.UKHSA mengatakan bahwa kasus itu merupakan insiden terpisah di satu laboratorium. Sampel-sampel kini dialihkan ke sejumlahlaboratorium lain.