ABATANEWS, PINRANG — Warga mengeluhkan aktivitas tambang pasir silika di Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang.
Berdasarkan keterangan warga yang tidak ingin disebutkan namanya, tumpahan pasir dari truk pengangkut yang tidak tertutup rapi turut memperparah kondisi jalan, menyebabkan permukaan licin dan berbahaya bagi pengendara, terutama sepeda motor.
“Pasir-pasir yang tercecer dari itu mobil truk berserakan mi di jalan. Itu bahaya karena kendaraan bisa tergelincir,” ucapnya.
Ditambah lagi karena memang jalanan tersebut sudah rusak dan banyak berlubang.
Kondisi ini juga semakin diperparah dengan tidak adanya penyiraman rutin atau pembersihan dari pihak pengelola tambang. Akibatnya, debu pasir beterbangan dan menyebabkan gangguan pernapasan bagi warga sekitar.
“Itu juga debu nya mengganggu sekali,” bebernya.
Warga lainnya heran, karena lahan tersebut menurutnya bukan milik penambang atau milik perusahaan tambang tersebut.
Berdasarkan informasi, lahan tersebut merupakan lahan yang akan dijadikan program ketahan pangan.
Warga juga mempertanyakan hasil tambang pasir silika ini dibawah kemana. Mereka menilai, keuntungan dari tambang tidak memberikan dampak nyata bagi pembangunan desa maupun kesejahteraan masyarakat.
“Setiap hari truk lewat bawa pasir, tapi jalan rusak dibiarkan, dan kami tidak tahu ke mana uang dari tambang itu. Tidak ada kontribusi untuk desa, tidak ada perbaikan fasilitas,” tegasnya
Diketahui memang potensi pasir silika di Kabupaten Pinrang menjadi usaha yang seksi bagi pengusaha tambang saat ini.