Kamis, 05 Januari 2023 17:08

Dekranasda Gorontalo Bentuk Koperasi Khusus Perajin Karawo

Ketua Dekranasda Gorontalo, Gamaria Purnamawati Monoarfa (kedua kiri), berbincang dengan para perajin karawo di Desa Molalahu, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Rabu (4/1/2023).
Ketua Dekranasda Gorontalo, Gamaria Purnamawati Monoarfa (kedua kiri), berbincang dengan para perajin karawo di Desa Molalahu, Kecamatan Pulubala, Kabupaten Gorontalo, Rabu (4/1/2023).

ABATANEWS, GORONTALO — Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Gorontalo membentuk koperasi khusus untuk perajin karawo. Hal itu diungkapkan Ketua Dekranasda Provinsi Gorontalo, Gamaria Purnamawati Monoarfa, saat bertatap muka dengan perajin yang tergabung dalam kelompok usaha Karawo Molalahu Jaya.

“Kami dari Dekranasda membentuk koperasi khusus untuk perajin karawo. Di koperasi itu kami menyediakan seluruh bahan yang dibutuhkan para perajin, kemudian hasil sulamannya akan dijual melalui koperasi tersebut,” kata Gamaria.

Gamaria menjelaskan, dengan terbentuknya koperasi tersebut, para perajin setiap saat bisa membuat sulaman karawo tanpa harus menunggu pesanan. Pendirian koperasi ini juga bertujuan untuk membantu perajin yang selama ini terkendala dengan permodalan dan pemasaran.

Baca Juga : Pj Gubernur Rudy Salahuddin Sambut Kepala Kajati Baru Gorontalo I Dewa Gede Wirajana

Selain koperasi, Dekranasda Gorontalo juga akan membentuk Asosiasi Perajin karawo yang akan memfasilitasi kepentingan para perajin ke pemerintah daerah maupun pihak terkait lainnya. Gamaria menuturkan, pembentukan asosiasi ini bertujuan untuk menampung dan memperjuangkan hak-hak para perajin karawo, salah satunya menyangkut upah menyulam yang dinilai masih cukup rendah.

Kepada Ketua Dekranasda Gorontalo sejumlah perajin mengungkapkan, rata-rata dalam sebulan bisa menyulam motif berukuran besar sebanyak dua lembar kain karawo. Dengan tarif tertinggi untuk perlembarnya sebesar Rp300 ribu, berarti dalam sebulan penghasilan perajin hanya sebesar Rp600 ribu.

karawo ini sesungguhnya merupakan karya seni yang memiliki nilai yang sangat tinggi, tetapi upah perajinnya masih rendah. Inilah salah satu yang akan kita bahas dan perjuangkan melalui asosiasi yang akan dibentuk oleh Dekranasda. Keingingan kami menyulam karawo ini menjadi pekerjaan tetap, bukan hanya sekedar usaha sambilan, agar warisan budaya ini tetap lestari,” ungkap Gamaria.

Baca Juga : Kepala Inspektorat Hadiri Rakor Percepatan Sertifikasi Aset Pemerintah Daerah yang Dilaksanakan KPK RI

Turut hadir pada tatap muka tersebut Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, bersama Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan, Risjon Sunge, dan jajarannya. Usai bertatap muka dengan perajin di Desa Molalahu, rombongan juga berkunjung ke kelompok karawo Li Inong di Desa Talumelito dan kelompok karawo Desa Tulandenggi, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo. (Adv)

Penulis : Azwar
Komentar