Selasa, 03 Juni 2025 11:02

Cuaca di Tanah Suci 50 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan dan Taat Aturan

Cuaca di Tanah Suci 50 Derajat Celsius, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan dan Taat Aturan

ABATANEWS, JAKARTA – Kondisi cuaca di Arab Saudi rata-rata mencapai 50 derajat celcius menjelang fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Para jemaah Haji asal Indonesia pun diminta untuk menjaga kesehatan dan mematuhi seluruh aturan yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi.

“Cuaca saat ini sangat panas, bisa mencapai 50 derajat Celsius. Karenanya, jemaah diimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hari. Bahkan untuk shalat Jumat pun dianjurkan di sekitar hotel masing-masing,” ujar Menag Nasaruddin dalam keterangannya usai bertemu pemerihtah Arab Saudi di Jeddah, dikutip Selasa (3/6/2025).

Menag menegaskan bahwa seluruh jemaah harus menghindari aktivitas di luar tenda saat berada di Arafah, termasuk kunjungan ke Jabal Rahmah. Kepolisian Arab Saudi, kata Menag, akan menertibkan mobilitas jemaah guna mencegah risiko kesehatan akibat suhu ekstrem.

Baca Juga : Arab Saudi Berencana Pangkas Kuota Haji Indonesia Hingga 50 Persen, Ini Alasannya

“Kita juga diingatkan agar tidak memaksakan diri melakukan ibadah-ibadah sunnah yang berlebihan, seperti umrah berkali-kali, karena dapat menguras energi dan berdampak buruk pada kesehatan,” tambahnya.

Dalam pertemuan lanjutan dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi, Pemerintah Saudi menyampaikan keprihatinan atas tingginya jumlah jemaah wafat, terutama dari Indonesia. Mereka menanyakan sistem seleksi kesehatan sebelum keberangkatan serta jumlah dan distribusi tenaga medis yang disiapkan.

Menag menjelaskan bahwa dokter Indonesia sebelumnya dibatasi ruang geraknya dalam memberikan perawatan di tenda atau klinik sendiri. Namun setelah dialog dengan pihak Saudi dan penjelasan dari Kepala BPOM sekaligus anggota Amirul Hajj, Taruna Ikrar, aturan tersebut dilonggarkan.

Baca Juga : Jemaah Haji Indonesia Diduga Merokok di Kamar Hotel, Alaram Kebakaran Langsung Berbunyi

“Menteri Kesehatan Saudi akhirnya menyepakati bahwa dokter Indonesia dapat kembali memberikan layanan medis di klinik-klinik haji. Ini penting, karena banyak jemaah merasa lebih nyaman berobat di klinik Indonesia, apalagi ada kendala bahasa jika langsung ke rumah sakit Saudi,” jelasnya.

Menag menyambut baik sikap kooperatif Pemerintah Arab Saudi dan menyebutnya sebagai bentuk kerja sama yang produktif. Ia juga menyatakan bahwa masukan-masukan dari otoritas Saudi menjadi bahan evaluasi penting bagi Indonesia dalam meningkatkan layanan haji ke depan.

“Kita harus terus introspeksi dan mengambil pelajaran dari tahun ini, agar penyelenggaraan haji Indonesia semakin baik di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Penulis : Wahyuddin
Komentar