ABATANEWS – India pada hari Sabtu melaporkan jumlah kematian COVID-19 tertinggi dalam satu hari. Kementerian kesehatan India melaporkan 4.187 kematian selama 24 jam terakhir.
Dilansir reuters, Total jumlah kematian secara keseluruhan mendekati 240.000. Institute for Health Metrics and Evaluation memperkirakan bahwa India akan mencapai 1 juta kematian COVID pada Agustus.
Kasus meningkat 401.078 pada hari Sabtu, sehingga total sejak awal pandemi menjadi 21,9 juta.
Baca Juga : India Tak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan
Pakar medis mengatakan jumlah nyata kasus COVID-19 dan kematian cenderung jauh lebih tinggi daripada penghitungan resmi.
Negara bagian Karnataka, memperpanjang lockdown total pada Jumat malam. Ibu kota negara bagian Bengaluru adalah pusat teknologi utama, tempat bagi kantor perusahaan besar termasuk Google (GOOGL.O), Amazon (AMZN.O), dan Cisco (CSCO.O).
India belum memberlakukan lockdown nasional seperti yang dilakukannya selama gelombang pertama tahun lalu. Tetapi sekitar setengah dari semua negara bagiannya telah memberlakukan penutupan total. Sisanya dalam penutupan sebagian.
Baca Juga : Setelah Kotoran Sapi Jadi Obat, Kini Muncul Dewi Corona di India
Regulator obat India pada hari Jumat menyetujui penggunaan darurat obat baru yang disebut 2-deoksi-D-glukosa setelah uji klinis menunjukkan itu membantu pemulihan pasien yang dirawat di rumah sakit dan mengurangi ketergantungan pada oksigen tambahan.
Obat tersebut dikembangkan bersama oleh Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India dan Dr. Teddy’s Laboratories Ltd yang berbasis di Hyderabad.