Selasa, 15 Juni 2021 15:35

Cegah Monopoli Harga, Danny Buat Mart Berjalan Bernama Tettere

Cegah Monopoli Harga, Danny Buat Mart Berjalan Bernama Tettere

ABATANEWS, MAKASSAR — Dalam rangka mencegah monopoli harga dan barang di kalangan pelaku usaha, Wali Kota Makasssar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto punya solusi inovatif.

Danny akan membentuk sistem mart berjalan yang dinamakan “Tettere”. Sistem ini nantinya akan memakai sepeda listrik.

“Saya juga ada mau bikin Tettere. Tettere itu toko elektronik apa gitu saya lupa. Jadi saya bikin mart berjalan. Pagandeng, tapi saya pakai sistem sepeda listrik. Jadi dia dari rumah ke rumah. Dari lorong ke lorong. Karena saya lihat ada terjadi monopoli di pasar,” ungkapnya, saat bertemu Ketua Komisi Pengawasan Pelaku Usaha (KPPU) wilayah VI, Hilman Pujana di kediamannya, pada Selasa (15/6/2021).

Baca Juga : Danny Pomanto: RS Kemenkes Makassar Bisa Beckup IKN dan Indonesia Timur

Rencananya, Danny akan membentuk Tettere sebanyak 1.000 unit sepeda listrik.

“Sekalian go green. Nanti pasokan sayurnya kita hadang memang di perbatasan, atau langsung dari sumbernya,” sebut Danny.

Namun, Danny juga menegaskan idenya ini tidak akan mematikan pasar-pasar ritel yang sudah ada seperti Indomaret, alfa mart dan alfamidi.

Baca Juga : Indira Yusuf Ismail Ajak Sapma PP Sulsel Kolaborasi Majukan Kota Makassar

Tetapi, Danny tetap akan mengevaluasi dan mengecek izin-izin dari supermarket tersebut.

Ketua KPPU Wilayah VI, Hilman mengapresiasi rencana Danny Pomanto. Katanya, pihaknya tidak keberatan dan justru mendukung.

“Pada dasarnya kami tidak berkeberatan, cuman tinggal nanti teknisnya seperti apa. Kalau di kami intinya adalah apakah ada pembatasan atau tidak terhadap pelaku usaha yang lain. Kan tentunya ini ada intervensi Pemerintahan. Kalau kita bicara pasar kan ‘seberapa sih ini market yang diintervensi oleh pemerintah?’. Kalau misal penjualan beras di lorong-lorong itu, mereka jadi penjual, target market mereka siapa, masyarakat di lorong itu juga,” paparnya.

Baca Juga : Danny Pomanto dan Dubes Australia Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Lingkungan

Hilman juga menyampaikan KPPU berfokus pada pelanggaran persekongkolan dan tender pada pelaku usaha. Soal pendiriannya otoritas berada pada pemerintah setempat.

“Kewenangan di pak wali masalah mau jumlahnya berapa di Makassar ini. Kalau bapak merasa sudah cukup penambahan supermarket itu bapak berhak stop. Kami dukung itu,” jelasnya.

Sejauh ini, sebanyak 573 mart yang ada di Kota Makassar (Alfamidi 61 toko, alfa mart 246 toko dan Indomaret 266).

Komentar