Selasa, 27 Juli 2021 12:03

Buka Diskusi Penanggulangan Bencana, Abdul Hayat Ingatkan Protokol Kesehatan

Buka Diskusi Penanggulangan Bencana, Abdul Hayat Ingatkan Protokol Kesehatan

ABATANEWS, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, membuka secara resmi Diskusi Publik Rencana Penanggulangan Bencana Provinsi Sulsel Tahun 2021 hingga 2025, yang dilaksanakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, di Hotel Arthama, Senin, 26 Juli 2021.

Dalam sambutannya, Abdul Hayat mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas terlaksananya kegiatan diskusi publik rencana penanggulangan bencana ini. Ia juga mengingatkan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Karena saat ini, Sulsel terkonfirmasi masuk dalam PPKM level 4, terutama Makassar dan Tana Toraja.

“Kita tentu prihatin atas itu, akan tetapi kita juga tidak boleh lengah terhadap kejadian tersebut. Kita tetap semangat, dan tetap menjaga kesehatan,” ucap Abdul Hayat sekaligus membuka kegiatan tersebut.

Baca Juga : Diberhentikan Sebagai Sekprov Sulsel, Abdul Hayat Gugat Presiden Jokowi

Menurut Abdul Hayat, dalam diskusi publik, tentu akan hadir gagasan rencana penanggulangan bencana kedepan. Dimana, proses-proses yang diinginkan adalah upaya preventif. Untuk itu, harus dilakukan sejak dini.

Sebelum kegiatan diskusi publik ini, lanjut Abdul Hayat, sudah dilakukan pertemuan di Hotel Maxone, tentang rencana induk penanggulangan bencana. “Dan hari ini, kita ingin lebih mendiskusikan seperti apa sebenarnya di lapangan. Seperti apa yang dilakukan, prakondisi, pemetaan, pengukuran, tindak lanjut, kemudian monitoring dan evaluasi,” terangnya.

Ia berharap, fakta di lapangan sama dengan data yang dimasukkan di daerah masing-masing kabupaten/kota.

Baca Juga : Sekprov Sulsel Launching The Icon Lounge and Cafe di Kawasan CPI

“Saya pikir ini adalah tugas bersama, bukan tugas dari BPBD sendiri, dan itu perlu dukungan dari seluruh stakeholder terkait,” imbuhnya.

Jika memungkinkan, Abdul Hayat berpesan agar lembaga vertikal seperti Bazarnas, bisa melakukan Focus Group Discussion (FGD) guna mendapat dukungan dan masukan. “Karena yang diinginkan adalah semua harus terjadi pemberdayaan. Baik pemberdayaan manusia, infrastruktur, maupun pemberdayaan sumber daya alam, serta dukungan-dukungan lainnya,” ungkapnya.

Komentar
Berita Terbaru