ABATANEWS, MAKASSAR — Anggota Komisi C DPRD Sulawesi Selatan, Hamzah Hamid, menolak rencana perbaikan jalan di depan rumahnya dan meminta pihak Pemkot Makassar untuk lebih memprioritaskan ruas yang dinilai lebih mendesak.
Sikap itu ia ambil setelah mendapati adanya pekerjaan jalan yang dikerjakan menjelang akhir tahun namun tidak tepat sasaran.
Hamzah mengatakan banyak proyek perbaikan jalan dikebut akhir tahun, namun sejumlah ruas yang sudah lama membutuhkan perhatian justru belum tersentuh.
Baca Juga : Anak Wakil Ketua DPRD Sulsel Ditengarai Jalankan Praktik ‘Serakahnomic’ Prabowo
“Saya melihat, menjelang akhir tahun ini banyak jalan yang dikerjakan, tetapi beberapa justru belum selesai. Ada jalan-jalan yang sebenarnya lebih prioritas, yang bertahun-tahun belum pernah disentuh, malah tidak dikerjakan,” ujarnya kepada wartawan pada Jumat (21/11/2025).
Ia mencontohkan Jalan Borong Raya Baru 7, RW 7, Kelurahan Batua, yang menurutnya sudah lama membutuhkan perbaikan jalan dan drainase. Namun hingga kini, kata dia, jalan itu tak juga diprioritaskan. Sebaliknya, ruas yang kondisinya masih tergolong baik justru ingin dikerjakan lebih dulu.
Ketua DPD PAN Makassar itu juga menyoroti beberapa ruas jalan yang sudah beberapa tahun diusulkan untuk diperbaiki dan telah beberapa kali dicek serta diukur oleh Dinas PU Kota Makassar, tetapi belum mendapat realisasi.
Baca Juga : DPRD Baru Menyesal Setelah Gubernur Sulsel Pecat 2 Guru di Luwu Utara, Cuma Bisa Ajak Rapat
Sementara itu, pekerjaan yang justru akan dilaksanakan adalah pengaspalan Jalan Borong Raya Baru 1 dan 2, termasuk di depan rumahnya.
Menurutnya, walaupun jalan di depan rumahnya memang membutuhkan perbaikan, ia memilih mendahulukan kebutuhan warga di wilayah lain yang kondisinya lebih parah.
“Tadi pekerjaan itu saya tolak. Saya tolak karena ada Jalan Boron Raya Baru yang sudah bertahun-tahun diusulkan untuk diperbaiki, tetapi sampai sekarang tidak juga dikerjakan,” jelasnya.
Baca Juga : MBG di Sulsel Mesti Dipelototi Buntut Banyak Kasus Siswa Keracunan
“Jadi saya bilang ke kontraktornya, ‘Tidak usah dikerjakan dulu yang di depan rumah saya. Lebih baik pindah ke lokasi lain.’ Bukan berarti saya tidak bersyukur kalau rumah saya mendapat perbaikan, tapi saya lebih mengutamakan wilayah lain yang lebih membutuhkan,” katanya.
Hamzah berharap Dinas PU Kota Makassar meninjau ulang penentuan prioritas perbaikan jalan agar pembangunan lebih merata dan tepat sasaran.