Senin, 12 Februari 2024 21:57

Anggota DPR RI Muhammad Fauzi Ungkap Hal yang Sedang Diperjuangkan untuk Masyarakat Sulsel

Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberan Djaya Sukarno kembali meninjau kondisi tanggul Sungai Baliase yang jebol di Desa Polewali, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara, Senin (17/7/2023)
Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberan Djaya Sukarno kembali meninjau kondisi tanggul Sungai Baliase yang jebol di Desa Polewali, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara, Senin (17/7/2023)

ABATANEWS, MAKASSAR — Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Fauzi terus mengawal aspirasi warga Sulawesi Selatan khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) Sulsel III.

Anggota Fraksi Partai Golkar ini sudah dua periode menjadi wakil rakyat di Senayan. Di Pemilu Legislatif (Pileg) 2024, Muhammad Fauzi optimistis kembali ke DPR RI.

“Masih banyak yang perlu dilanjutkan,” terang Abang Fauzi–sapaan akrab Presidium Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulsel ini, Senin (12/02/2024).

Baca Juga : Komisi III DPR RI Resmi Tetapkan Pimpinan KPK, Setyo Budiyanto Jadi Ketua

Hampir semua aspirasi yang ada di Komisi V dibawa Muhammad Fauzi ke Dapil Sulsel III. Mulai bedah rumah, P3I (irigasi), senimas, pancimas, rusunawa, jembatan gantung.

“Selama tiga tahun lebih atau hampir empat tahun, Alhamdulillah semua kabupaten di
Dapil III, sudah merasakan aspirasi yang saya bawa. Tapi, memang masih perlu untuk dilanjutkan biar lebih banyak dirasakan oleh masyarakat,” sambungnya.

Menurut Abang Fauzi yang menjadi permasalahan adalah program dan anggaran tidak seirama. Di mana, masih lebih banyak aspirasi masyarakat dibanding anggarannya.

Baca Juga : Anggota DPRD Hj Megawati Ikut Gerebek Pasar bersama Abang Fauzi di Pasar Sentral Masamba

“Oleh karena itu, program aspirasi berjalan secara bertahap. Kegiatan-kegiatan yang berupa infrastruktur jalan, kemudian dari Kementerian Perhubungan ada bus, ada penerangan lampu jalan, desa wisata, ada juga bumdes,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Muhammad Fauzi juga menghadirkan pelatihan-pelatihan untuk masyarakat di Dapil III yang sifatnya keamanan dan kenyamanan dalam bertransportasi.

“Termasuk ketika saat ada bencana, perlu juga ada pelatihan. Dari sekian banyak dan lain-lain program itu, Alhamdulillah selama saya di Komisi V, sudah tersentuh semuanya,” ujarnya.

Baca Juga : Empat Alasan Paguyuban Keluarga Jawa Dukung Fauzi-Ajie di Pilkada Lutra

“Hanya memang, kalau mengenai besaran, sudah pasti harus proporsional. Karena saya harus menyesuaikan dengan besaran suara pada saat Pileg 2019 lalu. Itu kan konsekuensi dari proses politik di situ,” tegasnya.

Muhammad Fauzi memastikan lebih banyak menyalurkan aspirasi dari program di Komisi V ke daerah yang masyarakatnya banyak memberikan kepercayaan selama di DPR RI.

“Di mana saya banyak diberikan kepercayaan, di situlah saya harus banyak menyalurkan aspirasi dari program yang ada di Komisi V,” katanya.

Baca Juga : Pastikan Layanan Sesuai Aturan, Komisi IX DPR RI Tinjau RS Kemenkes Makassar

Sementara dikawal

Muhammad Fauzi menjadikan penanganan bencana sebagai prioritasnya, khususnya di Dapil III Sulsel.

“Karena memang cukup banyak sungai yang ada di daerah kita. Sementara belum terpelihara dengan baik,” katanya.

Baca Juga : Jelang Pemilihan Pilkada Luwu Utara, Pasangan MAJU Terus Manfaatkan Masa Kampanye

“Belum lagi, sekarang sudah memasuki musim hujan. Sedangkan sendimentasi sungai itu sudah hampir sama tingginya dengan air. Ini kan sebenarnya rawan,” katanya lagi.

Muhammad Fauzi mengakui anggaran untuk perawatan sungai dan jembatan masih sangat minim. Untuk itu, hal ini yang didampingi terutama dalam hal pemeliharaan.

“Sebetulnya infrastruktur itu kalau dipelihara dengan baik, dan pada saat pengerjaannya itu sesuai dengan spek yang ada. Kalau speknya bisa menjawab kebutuhan yang ada di jalan, saya pikir bisa menambah umur pakai,” katanya.

Baca Juga : Pasangan Maju Yakinkan Masyarakat Rongkong Siap Ciptakan Kemajuan untuk Lutra

Muhammad Fauzi mengakui aturan yang berlaku sejauh ini belum maksimal dijalankan. Padahal, jika aturan dijalankan dengan baik dalam pembangunan jembatan bisa menghasilkan pendapatan bagi daerah.

“Ya, mungkin umur hidupnya (jembatan) makin bagus karena yang lewat sudah memenuhi standar berat yang harus dilewati di jalan itu. Kemudian ada pendapatan non-pajak juga di dalamnya. Kan gitu,” tutupnya.

Penulis : Azwar
Komentar