ABATANEWS, JAKARTA – Viral di media sosial unggahan video dan foto-foto kelahiran anak babi bermata satu. Disebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi di Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam unggahan yang beredar, terlihat foto-foto penampakan anak babi lahir dengan satu mata besar di bagian dahi. Sementara bentuk batok kepala dan telinga kiri terlihat menyerupai manusia.
Selain itu, anak babi tersebut juga memiliki lidah menjulur keluar, yang menambah keanehan pada penampilannya. Menurut informasi, anak babi tersebut lahir pada 15 Februari 2025 sekitar pukul 06.00 WITA.
Baca Juga : Viral Truk di Banyuasin Alami Kecelakaan, Muatan Mie Instan Malah Dijarah Warga
Alhasil, kejadian ini menarik perhatian warga setempat yang berbondong-bondong datang untuk melihat langsung ke rumah Yohana. Kelahiran anak babi bermata satu juga viral di media sosial dan menuai perbincangan netizen.
Penjelasan Polisi
Iptu Aris Salama selaku Kapolsek Miomaffo Timur buka suara. Dia mengonfirmasi bahwa kejadian langka ini memang terjadi di Desa Oelami.
Baca Juga : Viral Bocah Iseng Pindahkan Kursi Panjang ke Jalan Raya Hingga Picu Kecelakaan
“Kejadian anak babi yang dilahirkan dengan mata satu dan memiliki wajah mirip manusia memang terjadi di Desa Oelami, Kecamatan Bikomi Selatan,” ucap Iptu Aris dalam keterangannya.
Menurut keterangan Iptu Aris, babi betina milik warga bernama Samuel Ledo itu awalnya melahirkan tiga ekor anak babi. Dua anak babi lahir dalam kondisi normal dan satu mengalami kelainan genetik.
Baca Juga : Wanita Curhat ke Damkar Gegara Penyewa Kontrakan Nunggak Pembayaran dan Ogah Pergi
Disisi lain, Bhabinkamtibmas Desa Oelami, Briptu Ryan Welsyah telah mendatangi lokasi untuk melakukan pengecekan. Namun, anak babi itu hanya mampu bertahan hidup selama 15 menit setelah dilahirkan.
Briptu Ryan bersama pemilik babi langsung menguburkan anak babi tersebut untuk menghindari spekulasi liar yang berkembang di masyarakat.
“Saya tegaskan bahwa kejadian ini murni akibat kelainan genetik. Kami berharap agar tidak ada pihak yang mengaitkan peristiwa ini dengan isu-isu yang tidak benar,” ujar Iptu Aris.